Friday 9 October 2009

Cinta di Hati

Sebenarnya apa sih cinta itu?
Sebenarnya apa yang ada dalam hati?
Segala macam perasaan di sana, bisakah diatur dengan perintah otak?
Ataukah hati bisa memerintah otak?

Katanya, organ dalam manusia yang pertama kali diciptakan Allah SWT adalah jantung. Di saat bayi berumur 3 bulan dalam kandungan, saat itulah ruh ditiupkan, otomatis, jantung pun mulai didetakkan. Mengapa menggunakan kata kerja pasif 'didetakkan'? Karena kerja jantung bukanlah atas perintah otak. Wong otaknya kan mboten wonten. Lalu jantung bergerak atas perintah apa dong?

Jantung, dalam bahasa inggrisnya 'heart' kemudian diterjemahkan secara 'salah' oleh orang Indonesia dengan 'hati'. Padahal hati kan liver dalam bahasa inggris. Jika ditambah dengan kolam, maka jadilah sebuah klub bola terbaik di dunia, LIVERPOOL, hehe...

Back to topic... Jadi, jantung ini tersusun dari otot-otot polos. Salah satu ciri otot polos adalah cara kerjanya yang tidak sadar. Beda dengan otot lurik, contoh otot lurik adalah otot yang melekat pada tulang. Gerakan otot lurik ini sadar, karena atas perintah otak.
Oleh karena gerakan jantung ini tidak sadar, maka timbul pertanyaan tadi, apa atau siapa yang menggerakkan otot jantung?

Dialah Allah SWT. Makanya, separo jantung atau hati kita bergerak atas kehendak-Nya.

Itulah yang terjadi dengan perasaan. Jatuh cinta kepada siapa bukanlah kehendak kita. Kadang orang keren sejagat raya pun ga bisa menggetarkan hati. Karena apa? Karena Allah ga menggerakkan hati kita ke dia.

Baiklah, itulah teori sementara yang pernah saya kumpulkan hingga akhirnya diskusi dengan seorang sahabat. Beliau bilang, "Jika kita ingin mencintai seseorang, tinggal cari kebaikan-kebaikan dari orang itu yang bisa membuat kita jatuh cinta. Lambat laun, hati akan tergerak untuk mencintai orang itu. Begitu juga sebaliknya. Jika ingin membenci seseorang, tinggal cari kejelekan dari orang tersebut hingga hati emoh sama dia."

Ini berarti ada kerjasama otak dan hati untuk menciptakan sebuah rasa...
Jadi mana yang benar? Wallahu 'alam. Hehehe..
Hhhh... omongan orang yang sedang bingung hatinya...

O, hati, hendak ke mana kita pergi?
terasa cinta hinggapi diri
tapi mengapa hati merasa sepi?