Saturday, 31 January 2009

Seven Wastes

Tadi aku mengikuti internal training yang dibuat oleh perusahaan tempat aku bekerja.

Sebagai alumni Teknik Industri, aku benar-benar memalukan almamater!

Saat ditanya apa saja yang termasuk dalam 7 wastes? Aku pun tergagap, tak tau harus berkata apa. Apa yah? Anu... Hehe.. Nyengir deh...

Buat penyegar ingatan, bagi yang pelajarannya tinggal di buku (seperti diriku), 7 wastes diperkenalkan dalam konsep Lean manufacturing. Mereka antara lain:

1. Overproduction
Maksudnya memproduksi barang melebihi yang dibutuhkan. Hal ini akan membuat adanya inventory.

2. Waiting
Adanya delay time akibat barang menunggu untuk diproses lebih lanjut. Bisa jadi karena adanya bottleneck di satu stasiun kerja.

3. Transporting
Jarak perpindahan material yang cukup jauh akan menyebabkan adanya pemborosan waktu. Untuk itu re-layout dibutuhkan.

4. Inappropriate Processing
Kadang dianalogikan dengan "membunuh nyamuk dengan bom". Nyamuk mati, cuman jangan berlebihan lah...

5. Unnecessary Inventory
Hal ini diakibatkan oleh adanya delay time (waktu menunggu barang untuk dikerjakan lebih lanjut) atau overproduksi.

6. Unnecessary / Excess Motion
Kalo yang ini lebih banyak ke gerakan yang ga musti dilakukan saat bekerja. Misal mencari komponen, menjangkau, mengobrol, dan lain-lain.

7. Defects
Akibat jeleknya kualitas produksi bisa menghasilkan begitu banyak reject. Hal ini membuat adanya rework atau lebih parah lagi scrap akibat reliability dari benda yang sering di-rework akan makin berkurang.

Baiklah, sekian dulu perkuliahan kita kali ini... Hehe

Sunday, 25 January 2009

Sentuhan Ibu

Kemaren, aku naik angkot metro trans. Pintunya susssaah banget ditutup. Dibanting, dia mental balik. Dilambatin, dia ga bisa ditutup. Hhhh... Setiap kali sopir naikin penumpang, ga ada satu orangpun yang berhasil nutup pintu.

Hingga datanglah seseorang. Seorang ibu. Dan di tangannya, si pintu takluk.

Dia menutup dengan tingkat kelembutan yang tak seorang pun mengerti.. Memang, ibu tiada duanya.

Hehe.. berlebihankah?

Saturday, 17 January 2009

Whose Fault?

Apa guna teknologi?

Hmmm... untuk memudahkan manusia atau membodohi manusia?
Dengan teknologi, kita ga perlu capek-capek mikir itung-itungan matematika. Ada kalkulator atau bisa pake worksheet Microsoft Excel (wups.. iklan gratis).
Dengan teknologi, kita ga perlu capek-capek nguras tenaga buat nyuci baju. Ada mesin cuci.
Dengan teknologi, kita ga perlu capek-capek ngipasin badan pake buku/kertas saat panas terik dan pengen sedikit angin segar. Ada kipas angin/AC.
Dengan teknologi, kita bisa nyimpan bahan makanan dalam waktu lama dengan sekali belanja. Ada kulkas.
Dengan teknologi, ga perlu susah payah dateng ke rumah teman cuman buat nanyain, "Apa kabar," ada telepon. Canggihan dikit, ada handphone.
Dengan teknologi, masih banyak pekerjaan yang berat jadi mudah.

Benarkah?

Coba bayangkan, saat semua itu lenyap. Misal listrik mati. Kita bakalan gusar setengah mati. Karena sudah biasa manja oleh teknologi.

Jadi?

Kalo diminta jangan terlalu tergantung, sebenarnya saya juga pecandu teknologi, hehe...
Mungkin, nikmati saja selagi bisa. Dan maklumi saja bila tiada, hehe...

Saturday, 10 January 2009

Kitab Kehidupan

Ada tiga hal yang telah diputuskan dalam takdir hidup seseorang:
- Rejeki
- Jodoh
- Mati

Tiga hal di atas sudah ada kadar dan waktunya masing-masing. Datangnya pun sama-sama dari arah yang tidak disangka-sangka.

Rejeki, ga tau napa kadang bisa berlebih aja. Tapi ga tau kenapa bisa kurang mulu...
Dan entah bagaimana saat kita memberi dia datang kembali.

Jodoh, ga tau napa dia dateng aja. Tapi kadangkala ga nongol batang idungnya.
Dan entah bagaimana saat kita capek nyari, dia datang sendiri.

Mati, ga tau napa dia datang begitu aja. Tapi saat ada yang dah capek hidup, dia malah ga datang-datang juga.
Dan entah bagaimana saat kita lengah, dia datang dengan sendirinya.

Oleh karena itu, ada yang pernah ngasih wejangan, ketiga hal tersebut ga usah terlalu dipikirkan.
Yang penting di sini, amalan kita. Saat ada rejeki, saling berbagi, insyaAllah jadi pahala yang akan dibawa mati.
Saat ketemu jodoh, langsung aja mengamalkan ibadah separuh dien. InsyaAllah barokah dan ujung-ujungnya jadi pahala yang dibawa mati juga.

Thursday, 1 January 2009

Apa Keistimewaan Tahun Baru?

Pergantian tahun merupakan momen yang paling dinantikan oleh hampir sebagian penduduk bumi. Mengapa?

Karena harus beli kalender barukah? Atau ganti angka tahunnya? Atau mungkin kamu bisa menambahkan.

Seberapa besar sih keistimewaan tahun baru itu? Mengapa sampai ada resolusi tahun baru? Ingin tahun depan lebih baik daripada tahun sebelumnya. Ngapain nunggu satu tahun untuk jadi lebih baik?

Rasulullah pernah bilang, "...siapa yang esok lebih baik daripada hari ini adalah orang yang beruntung..." bukan "tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya" kan?

Lantas mengapa ada perayaan besar-besaran? Karena peristiwa sekali dalam setahun? Toh, ulang tahun sekali dalam setahun. Lebaran idul fitri sekali dalam setahun. Lebaran qurban juga sekali dalam setahun. Lalu?

Berarti ga ada istimewa-istimewanya dong? Ga juga. Tiap hari itu istimewa, tergantung bagaimana kita mengisinya dan dengan tidak sengaja menuliskannya dalam sejarah kehidupan kita. Karena saat ini, detik ini, akan menjadi sejarah untuk detik berikutnya. Sesuatu untuk dikenang di masa depan. Tidak hanya untuk tahun depan.

Jadi ingat perkataan temanku tadi. "Katanya tahun ini berkah, tapi berkah darimana kalo bangun pada kesiangan semua..." (gara-gara begadang semalaman)

Bener juga! Pepatah lama mengatakan, kalo bangun kesiangan, ntar jodohnya dipatok ayam! Eh, maksud saya, rejekinya! Kasian juga tuh jodoh kalo beneran dipatokin ayam gara-gara soulmatenya bangun kesiangan, hehe...