Tuesday, 12 May 2009

Tiga Kali

Dalam menciptakan sebuah benda, biasanya ada sebuah hal yang melatarbelakangi penciptaannya. Yaaa, miriplah dengan pembuatan skripsi atau karya ilmiah.
Mengapa kita ingin membuat benda atau apa pun lah itu namanya. Alasan-alasan ini dikemukakan di latarbelakang. Lalu tujuannya nanti untuk apa saja.. Hmmm... kok rada mirip latarbelakang ya? Tapi biasanya tujuan ini lebih kepada hasil. Betul ga ya? Anggap betul aja, kalo salah, anggap ima sok tau aja, hehe...
Trus, apa batasan dari benda yang akan diciptakan itu. Misalnya, benda ini kemampuannya hanya sampai segini saja.

Kemudian, dibuatlah langkah-langkah atau metode yang akan digunakan dalam pembuatan benda yang diingini itu. Dalam pembuatan langkah-langkah ini, dirumuskan juga tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selama proses pembuatan. Hal ini digunakan untuk antisipasi bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Setelah draft selesai, mega proyek dimulai. Selama proses pembuatan, perlu dirangkum kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Biar kalo mau bikin lagi dari awal udah diperbaiki atau setidaknya udah ada counterattack (halaaaah... emang game?) bila terjadi hal yang sama. Kalo proyek buesaaaaarrrr banget dan ngeluarin dana yang buanyaaaaaakk banget, biasanya bikin prototype dulu, untuk simulasi.

Lalu, jreng jreng jreng jreng, voila! Akhirnya, hasil akhir tercipta.

Tinggal dipake deh... Bila terjadi penyalahgunaan terhadap benda yang diciptakan, maka itu bukan tanggung jawab pembuat, tapi yang makai.

Contohnya aku.

Sudah dua minggu naek motor pulang pergi kerja. Tiga kali jatoh dari motor. Hehe. Kalo orang cemen pasti dah nyerah.
Kenapa bisa jatoh? Seperti yang telah diuraikan pada paragraf-paragraf di atas, penciptaan motor, bukan untuk pengendara yang beraliran R-O-K. Alias perempuan. Eh, tapi sekarang perempuan juga banyak pake celana ya? Yang jelas, saya pake rok. Gara-gara rok, kaki ini ga bisa menapak dengan baik dan benar di jalan. Musti jinjit. Padahal tinggi badan 163-an cm. Kaki juga panjang, tapi... Yah, nasib...

Apakah aku harus banting stir pake celana juga? Arghhh...!!!! Tidak mau!!!!

Baiklah, akan saya pikirkan bagaimana caranya. (Hehe, ini kalimat favoritku akhir-akhir ini)
Bagaimana caranya biar tetap bisa pake rok sambil berkendara roda dua.
Semangat!!!

Habis dah terbeli, ga mau jual lagi...

No comments: