Tadi siang, saya berbincang-bincang dengan rekan kerja, Pak Widodo namanya. Beliau menyampaikan sesuatu yang bermakna. Tentang sebongkah Es. Mungkin ini adalah filsafat dari para sufi atau penggalan hadits. Entahlah, ilmu saya tentang agama memang masih kurang.
Beginilah kisahnya...
Umur atau usia itu bagaikan sebongkah es. Kalau dibiarkan begitu saja, es itu akan habis. Tapi bila dimasukkan ke dalam minuman pelepas dahaga, dia juga akan habis. Tapi kelebihannya, dia bisa memberikan rasa sejuk bagi seseorang.
Begitulah. Kita bisa hidup tanpa mempedulikan siang malam, tapi berakhir dengan kehampaan. Dan alangkah indahnya hidup bila bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Karena usia yang kita pakai tidak habis dengan sia-sia.
Jadi ingat akan pekerjaanku. Bulan Maret nanti aku akan habis kontrak. Rencananya mau nyari kerjaan di tempat lain (biasa, gara-gara gaji ga memadai, hehe). Tapi ga ada lowongan yang asik (halaah... milih-milih). Jadi, aku sempat juga terpikir untuk menyambung kontrak.
Karena beberapa hari terakhir aku merasa dibutuhkan. Waktu pelatihan motivasi kemaren, trainernya bilang gitu. Kadang orang bekerja karena perasaan dibutuhkan. Jadi, merasa berguna bagi orang lain, bisa memberikan rasa nyaman yang berbeda.
Yah, mirip dengan filosofi sebongkah es, biar hidup tidak sia-sia...
No comments:
Post a Comment