Monday, 30 March 2009

Setan Angka (Buku)

Hehe, baru selesai baca bab 1. Katanya sih, buku ini untuk para pembenci matematika dan mau memperlihatkan betapa matematika itu mudah.

Aku, bukan pembenci matematika. Aku suka angka, apalagi teka-teki yang melibatkan angka, games yang menggunakan angka. Lantas, ngapain beli buku ini?

Entahlah, aku mulai koleksi buku apa saja, jenis mana saja, dari novel, kumcer, motivasi, buku anak-anak, de el el. Hehe, buku setan angka ini sepertinya lebih ditujukan buat anak-anak tapi tidak menutup kemungkinan bial orang dewasa ingin baca.

Oia, pengarangnya: Hans Magnus Enzensberger.

Okeh, aku mau cerita sedikit tentang Bab 1. Si Setan Angka memaparkan keajaiban angka 1.

Ada sebuah perkalian yang melibatkan angka 1 yang menurut saya ajaib!
Perhatikan contoh berikut:

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
...
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

Hehe, seru! Waktu SD aku juga pernah dikasih tau sama guru matematika gimana cara ngapalin perkalian 11 dengan bilangan puluhan (ini kagak ada di buku bab 1). Yaitu dengan menambahkan angka yang akan dikalikan, kemudian hasil penambahan diletakkan di antara angka yang dikalikan. Bingung? Mari perhatikan contoh berikut ini:

23 x 11 = ?

Dari contoh di atas, yang akan dikalikan dengan 11 adalah 23. Maka, jumlah 2 dan 3 adalah 5. Sehingga hasil perkalian adalah 253.

Coba kalo ratusan!

245 x 11 = ? >> 2 .... 5

Pertama, kita jumlahkan 4 dan 5. Hasilnya 9
Kedua, letakkan angka 9 di antara 2 dan 5. Jadinya, 295.
Tapi ini bukan hasil akhir. Ketiga, jumlahkan 2 dan 4. Hasilnya 6
Keempat, letakkan angka 6 di antara 2 dan 9.
Sehingga hasil perkalian adalah 2695.

Tapi gimana hasil perkalian berikut?

365 x 11 = ?

Jumlahkan 6 dan 5 = 11. Maka antara 3 dan 5 ditulis angka 1 dulu, simpan angka 1 yang lainnya. Jadi bisa ditulis seperti ini: 315
Tapi perkalian kita belum selesai.
Jumlahkan 3 dan 6. Hasilnya kan 9. Tapi berhubung tadi nabung angka 1, jumlahkanlah angka 1 dengan 9. Hasilnya 10, kan? Tulis angka 0 nya diantara 3 dan 1, dan ditabung lagi angka 1. Jadinya, 3015.
Langkah terakhir jumlahkan 3 dan 1 dari 10 tadi. Sehingga :

365 x 11 = 4015

Maaf, bila berbelit-belit. Tapi kalo dipraktekkan tak sesulit yang dikira.

Begitu juga dengan ribuan. Misal,

1234 x 11 = ?

Pertama, jumlahkan 3 dan 4 = 7

1234 x 11 = 1 .. 74

Kedua, jumlahkan 2 dan 3 = 5

1234 x 11 = 1 . 574

Ketiga, jumlahkan 1 dan 2 = 3

1234 x 11 = 13574

Ayo, coba! Yah, latihan ngasih tau perkalian mudah buat calon anak, hehe..

Saturday, 28 March 2009

60 Earth Hour

Pada hari ini, 28 Maret 2009, ada sebuah kampanye bernama 60 Earth hour. Kita diajak untuk mematikan alat elektronik yang berhubungan dengan listrik selama 60 menit pada pukul 20.30 waktu setempat.

Kampanye ini semacam voting untuk menyelamatkan bumi dari global warming.

Hanya saja, mengapa pukul 20.30? Apa alasannya? Mengapa saat Cinta Fitri Season 3 lagi tayang????

Hehe, korban sinetron...

Tapi, kalo dibaca dari situs resminya (klik disini), cuman matikan lampu aja. Jadi, masih boleh nonton kan? Hehe...

VOTE EARTH by simply switching off your lights for one hour, and join the world for Earth Hour.

Nyicil Motor Baru atau Beli Bekas?

Ada akibat tentu ada sebab. Mengapa aku tiba-tiba pengen beli motor?

Sebenarnya bukan tiba-tiba juga sih. Dulu (sebelum papa meninggal) udah pernah keluar wacana ini. Namun, karena satu dan lain hal, maka ditangguhkan.

Kemudian, aku pun mulai berpikir, mending diojekin suami aja. Jadi bisa saling tolong menolong nyicil motornya. Namun, sayang sungguh malang, sampai sekarang belum nikah juga, gimana nih! Hehe...
*ih! matre!*

Tapi, cita-citanya kok rada ga mutu. Matrenya nanggung. Mengapa ga sekalian nikah sama orang yang dah punya motor aja (cicilannya dah lunas). Tapi kalo motor kayaknya masih nanggung juga ya? Harusnya sama orang yang dah punya mobil. Hehe...

Oia, balik ke pertanyaan awal, mengapa aku pengen beli motor? Jawaban: Karena ongkos di Batam muahhhaalll! Sekalipun BBM turun, tapi para sopir angkot ga mau nurunin ongkos dengan dalih harga spare part masih tinggi. Jadi, mending pake motor, lebih hemat. Mengapa bukan mobil? Muahhaaalll! Gajiku yang imut cuman sanggup selevel motor.
Ga pa pa. Lebih baik dari pada tak berpunya, meskipun nyicil statusnya..
Begitulah... Aku pun mulai ancang-ancang nyari brosur ke sana ke mari. Rencana awal beli bekas aja! Tapiiiii... Aku maunya motor matic. Nah! Yang ini rada susah. Sekalipun ada, mereka minta cash. Sayang, uangku tak cukup.

Kemudian tercetus beli motor bekas yang di dealer. Kan bisa dicicil dengan harga beli yang miring. Hanya saja, kakakku punya pemikiran lain. Daripada beli bekas yang ada dealer, mending beli baru aja. Lebih terjamin mutunya, begitu kata Uni.

Demikianlah, keputusan final! Nyicil motor baru, ah! Doakan aku yah, biar selamat selama berkendaraan.
Kalo dah pake motor, akhirnya aku bakalan sukses meminimalisir:
1. Tawaran tetangga untuk berangkat bareng >> ga enak kalo nolak
2. Klakson ga penting dari pengendara kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat (non-angkot) saat menyeberang jalan.
Kadang aku heran, padahal ga cantik dan pake baju ibuk-ibuk (gamis), tapi mengapa banyak yang suka menggoda.
Apa karena mereka yang klakson-klakson itu adalah para sopir taksi atau tukang ojek?
Entahlah... :D

Thursday, 26 March 2009

Patah Hati

Itulah akibatnya bila tidak bisa menjaga hati...

Emang dasar bego, ga bisa belajar dari pengalaman.
Karena aku juga pernah patah hati (baca
disini)

Dulu, aku pernah baca cerita tentang ustadz Yusuf Mansur dan seorang satpam. Kira-kira ceritanya begini (maaf, diimprovisasi, agak lupa versi yang asli, hihi)

Kata si satpam, "Ustadz kok rezeki saya ga maju-maju ya? Segitu-segituuuuu aja.."
Ustadz setelah menelaah dan yakin bahwa ternyata si satpam seorang muslim kemudian bertanya, "Kamu shalatnya tepat waktu tidak?"
Satpam menjawab, "Ga juga sih, Ustadz. Tapi insyaAllah ga pernah tinggal."
"Naaaah... Itu dia! Gimana rejeki kamu bisa datang tepat waktu, sedang menjawab panggilan dari Sang Pemberi Rejeki telat melulu..."

Yah, begitulah. Seolah menampar kedua pipiku agar sadar, ternyata itulah cara kerjanya. Terus terang, aku kadang-kadang ga bisa shalat tepat waktu. Karena alasan yang sama sekali ga syar'i. Hhhh.... *menundukkan kepala, malu*

Mungkin karena tindakanku inilah akhirnya berimbas ke segala aspek kehidupanku.

Kerja, datang 2 menit sebelum bel berbunyi dengan riangnya
Gaji, merayap bak langkah siput naiknya
Jodoh, sering tertunda
Hwahahaha..
Duh, kok malah tertawa?

Tapi sudahlah. Seperti yang pernah disampaikan oleh seorang teman:
Mungkin ada seseorang yang sedang Allah jaga buat kita. Sekeras apapun usaha
kita memilih orang lain yang bukan pilihanNya, tetap aja hati kita akan bermuara
ke dia yang khusus dipilihkan oleh Allah semenjak dalam rahim ibunda. Tinggal
nunggu waktu yang tepat aja.

Sepertinya redaksionalnya sedikit berbeda, tapi begitulah intinya.

SEMANGAT!!! YNWA!!
(You'll Never Walk Alone, because Allah with us all the time)
Yaaaah... Main tebak-tebakan lagi deh....

Monday, 9 March 2009

Kepiting oh Kepiting...

Sebenarnya kepiting itu halal ataukah haram?

Ada pendapat yang bilang haram karena bisa hidup di dua alam. Ada juga yang bilang halal (fatwa MUI), karena kepiting yang dihalalkan itu berjenis kepiting air. Yang hanya bisa bertahan sebentar di daratan (mirip ikan lele). Kemudian, saya pun searching tentang kepiting.

Sebenarnya dia ini hewan amphibikah? Kalo amphibi, dia memiliki paru-paru untuk bernapas, tapi tetap bisa hidup di air. Ini kagak boleh banget dimakan.

Gimana dengan ikan paus yah? Kalo ikan paus, secara periodik, dia muncul ke permukaan laut untuk melepas air dari tubuhnya. setelah itu nyelam lagi. Jadi dia bukan amphibi juga, tapi mamalia...

Kalo kepiting, dia bernapas pake insang (mirip dengan udang). Jadi?

Ada juga yang bilang hukumnya antara jelas dan tidak (syubhat). Untuk itu, mending dihindari aja kalo ragu-ragu.

Kesimpulan, kalo ragu kagak usah makan deh. Tapi kalo mau juga (kok kalimat ini rada aneh yah?), makanlah kepiting dari 4 jenis (sesuai dengan fatwa MUI), yaitu:

a. Scylla serrata


b. Scylla tranquebarrica



c. Scylla olivacea



d. Scylla paramamosain



Hehe, jelas ga beda keempat kepiting ini? Kalo saya, sepertinya semua sama saja. Katanya, keempat jenis ini adalah kepiting bakau (mud crab). Tapi habitatnya di air.

Mengapa keempat kepiting ini halal? Alasannya:
1. Termasuk jenis binatang air, dengan alasan:
a. Bernafas dengan insang.
b. Berhabitat di air.
c. Tidak akan pernah mengeluarkan telor di darat, melainkan di air karena memerlukan oksigen dari air.

2. Kepiting termasuk keempat jenis di atas hanya ada yang:
a. hidup di air tawar saja
b. hidup di air laut saja, dan
c. hidup di air laut dan di air tawar.
Tidak ada yang hidup atau berhabitat di dua alam : di laut dan di darat.

Demikianlah, semoga bisa dipahami. Kalo ada yang nanya, "Ih, orang Islam ga konsisten dengan hukum makan kepiting!"

Mungkin bisa dijawab dengan cuma 4 jenis kepiting yang boleh dimakan, yaitu keempat jenis di atas.

TAPIIII... kalo alergi kepiting, jangan pernah sekali-kali nyoba makan yah... Tahan selera ajah...

Oia, numpang jualan, mudah2an ada yang diminati, silahkan kunjungi kios hamasah... ^^

Tips Biar Pintar

Dalam Al-quran disebutkan bahwa Bani Israil itu pintar-pintar. Apakah rahasianya? Mungkin bisa dijawab dengan wallahu'alam. Tapi bisa juga dijawab dengan artikel yang ada disini.

Tentu saja, bila kita ikut setidaknya meniru cara-cara mereka, bukan tidak mungkin generasi penerus bangsa bisa juga cerdas.

Oleh karena itu, kemaren, sambil diskusi (biar keliatan intelek dikit dibanding kata ngobrol, hehe) bareng teman saya yang bernama Alik, saya bertekad untuk melakukan hal berikut:

Saya akan membuat sebuah sekolah yang di dalamnya ada klub kesenian, klub panahan, klub menembak, klub berkuda, klub atletik, dan klub renang. Selain tentunya klub jurnalistik. Trus, di kantin, disediakan menu wajib kacang almond, ikan, dan diharuskan minum pil minyak ikan. Sekolah saya ini mulai dari tingkat TK hingga SMA. Dalam kurikulumnya juga diperbanyak pelajaran ekonomi dan IPAnya. lalu tiap tahun dibikin lomba bikin sebuah karya apa saja hasil kreasi sendiri.

Trus, buat ibu-ibu yang lagi nungguin anak-anaknya sekolah, disediakan taman bacaan, disana dipampangkan poster gimana caranya bikin anak cerdas sedari kandungan. Ada juga buku-buku soal matematika (siapa tau ada yang juga lagi hamil). Dari pada ngegosipin artis mending isi dengan pengetahuan.

Hehe, yah, itulah mimpi saya. Mudah-mudahan jadi kenyataan... Amin...

Oia, numpang jualan, silahkan kunjungi kios hamasah, mudah-mudahan ada yg kecantol... ^^

Wednesday, 4 March 2009

Pahlawan Kesiangan

Pernah dengar istilah ini? Pahlawan kesiangan biasanya ditujukan pada orang yang sepertinya mau nolong tapi keliatannya malah cari muka. Karena nolongnya dah telat. Gitu ga ya artinya? Ah, anggap saja begitu.

Lantas ada apa dengan siang hari? Tidak pantaskah seorang pahlawan beraksi di siang hari? Apakah pahlawan itu harusnya bekerja pada malam hari seperti, Spiderman, Batman, Dare Devil? Kenapa harus malam?
Salah satunya alasannya mungkin pada malam hari, tingkat kewaspadaan manusia menurun. Berhubung capek di siang hari dan mau melepas lelah pada malam harinya. Alias mau tidur.

Tapi tetap tidak menutup kemungkinan seseorang pahlawan bekerja di siang hari. Misalnya saja, pahlawan tanpa tanda jasa alias guru. Kebanyakan bekerja di siang hari.

Kalo begitu, pahlawan kesiangan sudah tidak berlaku lagi. Karena ada juga pahlawan yang bekerja di siang hari... Hehe...

*Lagi ngoleksi omongan ngaco, nih... hehe..

Tuesday, 3 March 2009

Memasak dan Memotret

*Illustration by: wallco.net

Okeh, postingan ini mungkin rada ngaco dikit. But, hey! This is my blog. Terserah aku mau nulis apa kan? Hehe..

Dulu aku memiliki pemahaman bahwa memasak dan memotret adalah dua hal yang pada prinsipnya sama.

Hasil akhir dari dua kegiatan tersebut adalah sesuai dengan yang diinginkan pelaku. Jika kita memotret sekalipun hasilnya buram atau goyang atau aneh bin ajaib, asalkan itu sudah sesuai dengan selera kita, maka sebuah jepretan yang sepertinya reject akan berubah jadi acceptable.

Begitu juga halnya dengan memasak. Yang penting, hasil akhir dari sebuah acara masak memasak adalah sesuai dengan keinginan dari si koki.

Tapi setelah dipikirkan secara mendalam, sepertinya ada yang salah. Kalau kegiatan memotret sepertinya sah-sah saja bila hasil yang didapat disukai oleh sang fotografer tapi tidak disenangi masyarakat. Asalkan tidak melanggar nilai-nilai agama. Kecuali, bila si fotografer ingin mengkomersilkan hasil karyanya. Tentu saja dia harus mengetahui seperti apa keinginan pasar. Kemudian dengan kreatifitas yang dimilikinya, mengubah sesuatu yang tampak biasa jadi luar biasa.

Nah, kalo masak memasak, sekalipun tidak dikomersilkan, user memegang peranan penting. Jika koki sama dengan user, tidak masalah bila hasil masakan amburadul. Namun, bila ada pihak ketiga yang menjadi end user, akan menjadi sebuah masalah bila hasil masakan membuat selera makan hilang.

Begitulah... Saya sedang berusaha menjadi juru masak andalan. Hehe... :D