Tuesday 21 October 2008

Banci

Apa yang ada di pikiran laki-laki yang ada di muka bumi?
Apa pula yang ada di pikiran perempuan di muka bumi?
Saat mereka lebih memilih jenis mereka sendiri
Padahal Sang Khalik telah menetapkan bahwa tiap2 yang Dia ciptakan ada pasangannya
Ada yang homo, ada yang lesbi
Bahkan membentuk komunitas sendiri
Salah satunya, banci




Ups, salah gambar, tapi mendingan gambar ini daripada gambar banci beneran, hehe... No offense from Banci and their fans

Hhhh.... Kenapa ya? Laki-laki itu tidak memiliki perasaan? Sudah jelas jumlahnya semakin langka, kenapa malah berbuat kerusakan di muka bumi dengan menyukai sesama jenis dan menjadi banci? Apa perempuan di dunia ini sedikit? Jawabannya, "Tentu tidak. Kan sudah saya beri combantrin."
Eh, kok jadi promosi iklan jadul?

Perbandingan perempuan dan laki-laki katanya 3 : 1. Jadi seorang laki-laki bisa memiliki 3 orang perempuan. Tragis memang. But, it's the fact. Dan dengan jumlah yang sedikit itu, mereka malah menguranginya hingga 5 : 1, gara-gara ada yang memilih menjadi banci dan atau homo.

Apakah banci itu pilihan, gaya hidup, atau takdir?

Sekalipun para 'ahli' bakalan bilang homo itu terpaut genetik atau merupakan penyakit, tapi itu pasti berasal keinginan seseorang yang tidak berdasar. Mereka hanya menuruti hasutan syetan yang terkutuk untuk melakukan perbuatan dosa.

Tak sadarkah mereka? Umat Nabi Luth, dilaknati Allah dan diazab dengan membalikkan kota itu yang sebelumnya disiksa dengan hujan batu? Karena apa? Tidak lain karena mereka GAY!

Astaghfirullaah... Allah tunjukkanlah mereka jalanMu yang lurus bila Engkau berkenan.

Inspirasi postingan: pagi, saat berangkat kerja, angkot yang aku tumpangi juga dinaiki oleh dua bencong yang masih terlihat laki-laki. Pulang kerja, liat mereka lagi di tepi jalan, jalan2 sore mungkin.

2 comments:

Hidaya Yahozuka said...

Maaf y! soal banci lesbi atau pun gay itu g semua.y salah mereka, g jarang org" lesbi atau pun gay itu adalah korban.
jgn kira mereka itu fun, g jarang mereka itu menderita, banyak yg pingin sembuh tp g ada yg mau nerima keberadaan mereka di dunia yg bukan dunia.y
jd jgn asal untuk marahin mereka coba aja sedikit ngerti perasaan mereka yg pingin sembuh
maaf E klo kasar

iLma said...

Halo hidaya..
Maaf, baru bisa balas sekarang.

Sah-sah aja kalo kamu ga sependapat dengan saya.

Sebuah topik permasalahan, bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda, akan memberikan hasil yang berbeda pula.

Kalo saya, jika seseorang mengetahui dirinya salah, dia harus memperbaiki kesalahannya itu. Tidak cukup dengan niat ingin berubah saja. Tapi, mungkin ini dikarenakan saya bukan di posisi si 'pesakit'.

Mengenai penerimaan. Begitulah kondisinya. Masyarakat kita tidak terbiasa dengan orang yang mengalami penyimpangan ini dan semoga kita tidak akan pernah terbiasa untuk itu. Tapi jangan nyerah gitu aja dong kalo pingin sembuh. Buktikan kalo kita bisa jadi lebih baik.

Toh, yang berhak menilai seseorang itu baik atau ga kan bukan masyarakat. Tapi Allah. Opini masyarakat itu bisa diubah kok. Di jaman sekarang, itam bisa jadi putih, putih jadi itam. Jangan dipusingkan...

Namun, terkadang berkata lebih mudah daripada bertindak.

Semoga kita selalu berada dalam lindunganNya dan selalu diarahkan ke jalan yang benar dan diridhaiNya. Amin...