Semenjak pindah ke Batam, aku sering bermimpi tentang daerah-daerah pegunungan atau yang berada di dataran tinggi. Waktu masih di Lubuksikaping yang dikelilingi oleh Bukit Barisan, aku malah sering bermimpi tentang daerah pantai. Hehe...
Beberapa hari yang lalu, aku mimpi tentang awan. Gara-gara pulang kerja aku melihat kumpulan awan kelabu yang terlihat sudah keberatan air alias mendung. Sesekali kilat menyambar-nyambar dari dalam kumpulan awan tersebut.
Dalam mimpiku, awan-awan membentuk dirinya ke beragam benda. Ada yang seperti piring terbang, sehingga dalam mimpi aku berpikir, "Ooo... Jangan-jangan ini yang dilihat orang-orang dan dikenal sebagai UFO." Ada juga yang seperti awan imajinasi kanak-kanak. Tapi awan tersebut berwarna kelabu dan begitu agresif karena mengeluarkan kilat setiap saat. Dan entah mengapa, gara-gara awan-awan ini banyak orang yang mengungsi ke daerah perbukitan, aku heran, harusnya ke dataran rendah lah biar tidak terjangkau awan. Tapi, yah, namanya juga mimpi. Suasana kacau, seperti akan kiamat. Aku juga ikut pergi ke dataran tinggi. Mari kita beri judul atas situasi ini sebagai: "ATTACK OF THE CLOUDS"
Salah satu awan yang menarik perhatianku adalah awan kepala orang Viking yang tampangnya seram dengan rambut yang dikepang kiri kanan. Awan tersebut besaaaaar sekali. Tapi hanya kepala. Dia seperti balon gas helium anak-anak yang terbang tak tentu arah, eh, maksudnya, sesuai arah angin. Kemudian, dia menuju ke arah tempat aku berdiri. Aku ketakutan, tapi tidak mau beranjak. Karena aku mau memegang kuncir awan Viking tersebut. Begitu dia melewati aku, matanya mendelik marah, mulutnya melengkung ke bawah. Dia sepertinya tidak senang akan sesuatu tapi tidak bisa berbuat apa-apa, karena dia hanya kepala. Aku serasa ingin tertawa. Saat kepalanya membelakangiku, aku menarik kuncirnya. Hehe, iseng...
Dan yang namanya mimpi, kadang tidak ada endingnya. Begitulah dengan mimpiku kali ini. Dia nyambung ke mimpi lain yang tidak ada kaitannya dengan Attack of the Clouds. Aku ga tau gimana penyelesaian perang dengan awan tersebut. Yang jelas, setelah memegang kuncir kepala seorang Viking aku mau pulang ke rumah. Nyetop angkot jurusan Jodoh-Nongsa. Selesai deh... Aku terbangun saat adzan Shubuh berkumandang.
No comments:
Post a Comment