Sunday 12 October 2008

Teori Jodoh (bag. 2)

Teori ini berdasarkan hasil perbincangan aku dan temanku 2t beberapa hari terakhir ini. Hehe, maklum, dah 25 tahun. Diskusinya soal jodoh melulu :D
Beginilah teorinya...

Jodoh itu ibarat angkot (bagi yang tidak memiliki kendaraan bermotor). Ada banyak sekali jenis angkot yang berseliweran, tapi apakah semuanya bisa kita tumpangi? Tidak, bukan? Penumpang pasti akan memilih angkot yang sesuai dengan tempat yang ingin dia tuju. Ini kita analogikan dengan kriteria jodoh.


Atas (yang ada muslimah berjilbab): angkot Batam.
Bawah: angkot Padang.
Kerenan mana? *Ga penting!

Kadang sopir angkotnya mau kita jadi penumpang dia, tapi kita ga mau karena tidak sesuai dengan jurusan yang ingin dituju. Kadang kita mau, tapi angkot penuh, atau sopir angkot ga liat kita.

Kadang ada juga sopir angkot yang suka milih-milih penumpang. Maunya cewek bohai bukan cewek serba tertutup atas bawah (pengalaman pribadi saya). OOT dikit yah... Waktu itu di Simpang Kabil, saya sedang setengah berlari mengejar angkot jurusan Muka Kuning karena saya bekerja di daerah itu. Si sopir angkot sedang sibuk nawarin cewek yang sedang berdiri di dekat angkot, tapi dia ga mau naik. Mungkin cewek itu mau ke Batu Aji. Jadi kan ga klop. Tapi si sopir maksa nawarin ke cewek itu. Karena merasa usahanya tidak berhasil dia akhirnya tancap gas. Padahal saya sudah akan membuka pintu angkot bagian belakang. Masya Allah! Saya terkejut dan langsung tertunduk lesu. Apes banget. Tapi syukurlah, saya belum sempat menginjakkan sebelah kaki di angkot tersebut, kalo sempat bisa jatuh terjungkal saya!

Melihat itu, sopir angkot lain yang baru datang tertawa melihat saya yang masih termangu di pinggir jalan agak ke tengah dikit. Sepertinya dia melihat kejadian memalukan yang saya alami. Dan tentu saja, saya naik angkot yang baru datang ini. Dalam hati saya hanya bisa berujar, Mungkin angkot ini jauh lebih baik dari angkot tadi.

Seperti itulah jodoh, kadang tidak berhasil dengan satu orang, mungkin, yang lain yang akan menyusul jauh lebih baik dari yang sebelumnya, hehe....

2 comments:

ciput said...

Batu aji di batam ya bu. Analogi yang masuk akal tentang jodoh.

Salam kenal dan Salam blogger bu.

iLma said...

Yup... Saya sedang mengadu nasib di sini... Kapan2 klo ke batam jgn lupa singgah ke Kios Hamasah... :)