Sunday, 10 February 2008

KECOA!!!


Kecoa atau coro atau cockroach atau kapuyuak adalah salah satu makhluk Allah yang menurutku menyebalkan selain cowok, pacet, lintah, ular, kelabang, de el el.

Aku bukannya takut, cuman jijik! Baunya yang khas, sekalipun lagi pulas tidur, kalo melintas, aku langsung terperanjat bangun.

Satu-satunya daerah yang ga ada kecoa nya adalah di wilayah kutub. Seperti yang disampaikan dalam wikipedia.

Di Batam, populasi kecoa membludak. Di mana-mana pasti ada. Maen ke rumah temen yang di Bengkong, dia nongol. Maen ke rumah temen di Villa Muka Kuning, ada di tiap sudut rumah, maen lagi ke rumah temen di Puskopkar Batu Aji, hhh, lagi-lagi ada special apperance dari si Pangeran kecoa, Rico. Hehe, itu panggilan kecoa bagi aku dan temenku 2t (Tuti-red). Gara-garanya, waktu kecil dia pernah diceritain tentang Pangeran Rico, pangerannya coro.

Ceritanya kurang lebih begini,

PANGERAN RICO
by 2t (maksudnya, aku dapet dari 2t)

Alkisah, tersebutlah seekor pangeran coro/kecoa bernama Rico. Dia tinggal di sebuah rumah yang dihuni oleh manusia. Ketika beranjak dewasa, sebagai putera mahkota, dia pun mulai mencari istri, secara dia akan naik tahta menggantikan ayahanda yang sudah mulai renta.

Dia sibuk nyari sana sini di sekitar rumah. Hingga akhirnya, dia menemukan pendamping yang menurutnya cucok untuk jadi sang permaisuri. Begitu cantik, anggun, pintar, suka baca buku. ? Kecoa baca buku? Bukan, gadis itu bukan dari bangsa kecoa, tapi, bangsa lain yang disebut manusia.

Sang pangeran jatuh cinta pada manusia! Sang ayahanda prihatin, karena itu adalah forbidden love!
"Anakku, tidak mungkin dia akan menyambut perasaanmu, engkau kecoa, dia manusia. Ga mungkin banget gitu loh!" nasihat dari ayahanda.
"Tapi ayah, aku udah terlanjur sayang..." sahut pangeran Rico sembari nyanyiin lagu Terlanjur Sayangnya Memes.
"Terserah dirimulah anakku, karena yakinlah, in the end, kau kan terluka karena cinta," Raja Kecoa pun akhirnya menyerah pada kekeraskepalaan anaknya itu.

Suatu hari, Pangeran Rico jalan-jalan, maksud hati ingin bertemu dengan si kekasih hati.
"Ah, itu dia! Aku mau menyapanya ah," batin si Pangeran.
Dengan segenap keberanian yang ada di dalam dada, sang Pangeran, ci luk ba, pada gadis manis, sebut saja namanya, Rita.

Sontak, Rita kaget dan berteriak sejadi-jadinya,
"KECOA!!!!!! Mami! Papi! Abang! Helep!"

Kaget dengan reaksi sang gadis pujaan, Pangeran Rico, tetep optimis dan positive thinking.
"Oh, mungkin dia belum terbiasa,"

Begitulah... Sang pangeran selalu berusaha pedekate, dan tiap usahanya itu selalu disambut tereakan histeris dari sang gadis. Hingga suatu hari...

"Aku, udah sering muncul di hadapannya, mudah-mudahan dia sudah tidak kaget lagi," ujar Pangeran Rico girang, begitu melihat Rita lagi asyik baca majalah.
Rita bukan tidak tahu kedatangan si kecoa, dia langsung manggil abangnya...
"Abang! Sini, ada kecoa!" Rita memanggil abangnya. Hal ini bikin hati Pangeran Rico berbunga-bunga,
"Aih, dia mau ngenalin aku sama abangnya," ujar Pangeran Rico bahagia.

Tapi apa yang terjadi selanjutnya adalah di luar perkiraan sang Pangeran.

Plak! Tiba-tiba, pangeran merasa ada yang menimpa tubuhnya...
Plak! Sekali lagi benda itu menimpa badannya, hingga dia pun menghadapi sakratul maut...
Dan, tanpa sanggup menghindari, Pangeran Rico "syahid" dengan membawa cinta tak kesampaian...

Begitulah akhir cerita Pangeran Rico, pangeran coro. Sad ending memang...

2 comments:

Anonymous said...

oi...oi...

haiyahh...berarti qm jijiks yaaaak sama aq,,,yesyesyess,,,

kasiannya si pangeran rico..knapa ga kamu kenalin ke aku sbelom dia ketemu ritaaaaa,,,ceritanya bakaL hepi ending geura kalo dia kenal duluan ma aq,,,ngahahahahaaaa

salam kenaL

iLma said...

huehehe... yah, begitulah, habis, kakinya bikin geli, belum baunya, ampyuuuu...nnn

salam kenal juga, kecoa.. eh nama aslinya siapa ya?