Friday, 19 December 2008

Jaman Susah

Beberapa waktu lalu aku baca email dari teman. Isinya tentang seseorang yang bangga menjadi orang Indonesia. Kenapa? Karena orang Indonesia itu bisa bertahan dalam keadaan susah.

Sebagai salah satu negara dunia ketiga, standar hidup masyarakat Indonesia memang masih sedikit jauh dari kemapanan. Kita, sudah terbiasa hidup susah sedari kecil. Tapi kebiasaan hidup seperti itu terkadang menciptakan sosok pribadi dengan akhlak terpuji. Bahkan ada yang menganut prinsip:
Sesama orang susah, dilarang saling menyusahkan

Seperti kemaren, waktu aku berangkat kerja. Sopir angkot ngasih uang kembalian lebih dari yang seharusnya. Saat aku kembalikan kepada sopirnya, dia malah berkata sambil tersenyum, "Bensin dah turun harga..."

Subhanallaah... Aku langsung menatap sang sopir dengan mata berkaca-kaca (tapi tidak sampai menitikkan air mata). Haru bersarang di dada. Ternyata, sang sopir keren juga. Wups... maksudku, ternyata ada juga sopir yang mengerti, betapa ongkos yang melambung tinggi sangat menyengsarakan para pengguna jasa angkutan umum.

Yah, namanya juga orang susah, hehe... Duit seribu perak pun dikejar...

Monday, 15 December 2008

Fogging

Minggu, 14 Desember kemaren, kawasan perumahan Taman Raya mendapat jatah penyemprotan untuk ngusir nyamuk. (Hehe, aku dah balik ke habitat asal, Taman Raya. Bukan di Anggrek Sari lagi). Penyemprotan itu namanya fogging.






Ini adalah inisiatif dari pihak RT berhubung telah berjatuhan korban demam berdarah hingga menyebabkan kematian.


Setelah penyemprotan ini, diharapkan para nyamuk angkat kaki dari kawasan perumahan. Hanya saja, serangga lain yang non-nyamuk jadi pada sempoyongan. Yang paling heboh adalah para kecoa. Mereka lari ke sana kemari. Panik! Yang paling kasian adalah belalang sembah. Dia puyeng banget. Sampai-sampai kepalanya miring ke kanan. Tangannya menggapai-gapai. Kalo dilihat pake luv kekuatan magnifikasi 30X, dari mulutnya pasti keluar iler. Bukan karena lapar, tapi mabok fogging. Hehe...


Hhhhh... gara-gara nyamuk satu species, serangga lain kena getahnya.

Sisa Qurban

Lebaran haji tahun ini terasa sedikit berbeda. Karena tak ada papakah? Entahlah...

Yang pasti, aku tidak bersama mama dan adik-adik di Lubuksikaping. Aku berada di Batam. Bersama adik-adik sepupu.

Paginya, awan gelap menggantung di langit Batam. Tanpa menggunakan jasa peramal pun bakalan ketahuan kalo bentar lagi hujan. Sebagai pendatang baru di Batam Centre (kawasan elite Anggrek Sari, hehe, nyombong dikit), kami (baca: aku dan adik-adik sepupuku) termasuk orang kere. Secara, kami hanya makan apa yang ada di dalam kulkas. Dan isi kulkas pun, kebanyakan daun-daunan, kentang dan telur. Mie pun dibeli sekedar menjadi pelengkap. Maklum, jadi penunggu rumah kakak sepupu. Yah, ketahuan, hehe...

Begitulah, sepulang dari sholat ied, kami bikin sup mie. Beruntung ada hati ayam, sekalian ditambah ke dalam masakan. Rasanya? Ue... ue.... ue... uenak banget!

Lalu, menjelang siang, kami beringsut mengunjungi rumah saudara-saudara yang lebih tua. Biasanya, kalo lebaran, aku yang dikunjungi. Soalnya, aku tinggal sama kakak sepupuku. Di Batam ini, beliau tergolong kakak yang paling tua di antara keluarga besar 'bako' maupun 'mamak'. Jadi, semuanya ngumpul di rumah kakakku itu, namanya Ni I. Tapi, lebaran haji kemaren, beliau masih di Padang. Balik ke Batam tanggal 8 Desember siang hari.

Akhirnya, kami 'terpaksa' jalan-jalan keliling Batam. Tak peduli gerimis mengundang, dengan tekad sekuat baja, kami pergi juga. Karena katanya, silaturrahmi mendatangkan rejeki. Hehe... Alasan! Padahal mau numpang makan, hehe... Dengan boncengan naik motor Honda Beat adik sepupuku, kami berangkat menuju tempat kunjunga pertama, PIAYU!


Letaknya cukup terpencil. Daerah yang masih dalam tahap perkembangan. Perumahan sedang dibangun sana sini. Bukit digunduli sana sini. Becek pun tak ketinggalan, ada di sana sini. Lumpur tanah merah pun ikut ambil bagian. Hhhh... Namanya juga air membasahi bumi.

Ba'da Dzuhur, kami menuju Batu Aji. SMK 1 Batam tepatnya. Salah seorang kakak sepupuku tinggal di dekat asramanya. Beliau mengajar di sana. Saat berangkat, hujan gerimis masih mengiringi perjalanan kami. Saat pulang ke rumah pun, langit belum selesai nangis.

Tapi tak apalah, yang jelas hati senang karena perut kenyang. Hehe... Soale, tiap kunjungan kami disuguhi makanan berat sebangsa lontong. Di piayu dapet lontong gulai, di SMK 1 dapet lontong pecel.

Cuma, lebaran haji tahun ini lebih meninggalkan kesan yang membekas dibandingkan lebaran haji tahun-tahun sebelumnya. Terutama bagi baju gamis kesayanganku. Noda lumpur bersarang dan sulit ilang! Kuesalllllll!!!!!

Jadi, tibalah di kesimpulannya. Kalo mau boncengan dan duduk nyamping, jangan, sekali-kali jangan mau naik Honda Beat! Karena design ban belakangnya tidak mampu menutupi cipratan air jalanan untuk kondisi cuaca hujan. Akibatnya, becek menyerang dari sisi kiri dan kanan. Apalagi kalo medan berlumpur, BA-HA-YA!

Saturday, 6 December 2008

Bulan Haji, Bulan Qurban, Bulan Ujian

Hehe, judulnya panjang juga yah? Itulah keistimewaan bulan Dzulhijjah. Di bulan ini, umat muslim seluruh dunia, berbondong-bondong mengunjungi rumah Allah, Ka'bah. Di bulan ini pula, dulu, Nabi Ibrahim diuji ketakwaannya saat diperintah untuk menyembelih anaknya. Kemudian, di bulan ini pulalah, ima diberi ujian oleh Allah.

Menjelang bulan Dzulhijjah, begitu banyak kejadian yang tidak mengenakkan di hati terjadi. Mulai dari small issues hingga big issues. Sampai-sampai merambah ke pekerjaan ima. Hati ini entah mengapa, begitu gusar dan gelisah. Tapi ga tau penyebabnya apaan. Dan seluruh kegusaran itu ditutup dengan perpisahan yang menyakitkan tapi indah.

30 November 2008 Masehi, 2 Dzulhijjah 1429H

Malam..
Terpedaya rayuan maut Izrail
Terhanyut dalam bisikan cinta Allah
Papa ima pun meninggalkan dunia dengan senyuman..
Bagaikan hendak berhaji
Wajah papa begitu bersih, damai dan suci

Selamat jalan papa..

Allah,
mudahkanlah jalan papa ke syurgaMu
Ampunkanlah dosa-dosanya
Terimalah segala amal kebajikannya

Allah,
begitu banyak yang ingin ku sampaikan dalam do'a
mohon kabulkanlah ya Allah...

*hmm... ima harus berhasil jadi anak solehah nih...

Saturday, 15 November 2008

Playing Safe

Dalam mendidik anak, kita harus memperhatikan akibat jangka panjang yang akan dialami oleh si anak. Eits, bahasannya kok jadi anak nih? Hmmmm...

Hehe, ini berkaitan dengan diskusi soal anak dengan teman-temanku. Bukan apa-apa. Kami selaku wanita, jika diizinkan Allah akan menjadi ibu dari anak-anak tho?

Dulu, waktu kuliah, aku pernah baca tentang mendidik anak. Tapi lupa kata-katanya. Hehe, lupa nyatat juga. Maklum, kemampuan menyimpan informasi di otakku ga bisa tahan lama. Mungkin termodifikasi sedikit: Kalau kita mendidik anak dengan keras, maka kita bukan mengajarnya menjadi anak penurut, tapi sebaliknya, dia jadi pembangkang. Kalau kita mendidik anak dengan memanjakannya dan cenderung over protektif, maka kita bukannya memberi kasih sayang, tapi mengekang kemampuannya untuk maju.

Penjelasan untuk yang pertama. Didikan keras itu memang cukup membantu, tapi jangan terlalu keras. Lebih baik keras yang membangun. Beri solusi bila mereka melakukan kesalahan. Hal ini akan membiasakan anak untuk mencari root cause masalah dan improvement yang bisa dilakukan nanti agar tidak terulang lagi.

Penjelasan untuk nomer dua. Kadang kita terlalu takut dan menjadi overprotektif terhadap anak, sehingga ada bagian dari dirinya yang seharusnya dia rasakan, tapi dengan sengaja kita hilangkan. Padahal, pelajaran paling berharga itu adalah pengalaman. Dan yang akan terpatri kuat, bila pengalaman itu adalah miliknya sendiri. Dia bisa merasakan secara langsung.

Over protektif ini, secara tidak langsung, membuat orang tua tidak percaya akan anaknya sendiri. Tema ini pernah diangkat ke layar lebar dengan judul "Chicken Little". Anak ayam yang tidak pernah dipercaya oleh ayahnya akan sesuatu membanggakan yang ada dalam diri anak ayam itu.

Kalau masalah didikan anak ini kita bawakan ke lingkungan kerja, akan sangat kurang beruntung bila memiliki bos yang overprotektif terhadap kita. Bos yang suka playing safe. Seperti yang telah diuraikan tadi, ini bukan berarti si bos sayang sama kita, tapi dia tidak percaya kalau kita bisa.

Saat kita membuat satu kesalahan, bos langsung memprotek kita dari project-project yang agak kritikal, biar ga bikin banyak kesalahan. Nah, ini sesuatu yang tidak benar. Bukankah manusia belajar dari kesalahan. Makin banyak kesalahan yang dibuatnya, makin banyak hal yang akan diketahui. Makin banyak pula solusi yang mungkin untuk diterapkan. Sekalipun akan membuat performansi dari si anak buah sedikit jelek. Bukankah Alva Edison menemukan lampu setelah ribuan kali gagal?

Tapi bila anak buah tersandung dua kali pada kesalahan yang sama, baru perlu ditindaklanjuti. Sepertinya anak ini kurang mengerti.

Begitulah... Leadership membutuhkan orang yang mampu melihat jauh ke depan. Saat memiliki anak buah, akankah sang pemimpin merasa anak buah sebagai ancaman? Atau mampukah dia memanfaatkan kemampuan yang dimiliki anak buah dengan terus mengeksplorasi si anak buah ke arah positif?

Berani ambil resiko, itulah kuncinya.

Tapi, like father like son. Like 'bos' like 'anak buah'. Sepertinya aku juga akan playing safe bila dihadapkan pertanyaan, "Akankah kamu menyambung kontrak kerja?".

Islam, Wanita

Islam adalah agama yang diturunkan dari langit dan disampaikan oleh Rasulullah, Muhammad SAW. Islam juga agama yang membawa keselamatan hidup dunia dan akhirat. Salah satunya adalah dalam menjaga aurat.

Wanita diperintahkan untuk menjaga aurat dengan menutupnya. Sehingga, tidak ada mata yang jelalatan memperhatikan dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Tapi anehnya, wanita jaman sekarang merasa itu adalah pengekangan. Tubuh bagus kok ditutupi? Kata mereka. Mungkin itu adalah segelintir hasutan setan yang terkutuk.

Malah ada yang merasa bangga bila dibilang sexy, montok, dan lain-lain. Kok ya rasanya vulgar kalo disebutkan? Dan parahnya lagi, ada yang merasa bangga bila tubuh yang sengaja dipamerkan itu digerayangi oleh tangan-tangan usil tak bertanggung jawab. Tapi liat dulu tangan siapa. Kalo tangan rakyat jelata, mereka akan bilang, "Ogah!". Tapi kalo tangan bos atau pejabat negara (baca: orang berduit, red), mereka akan dengan senang hati menyosorkan badannya. Tapi bagaimana kalo sedang apes? Akhirnya diperkosa oleh rakyat jelata?

Astaghfirullah! Naudzubillah min dzalik! Ada apa dengan wanita? Ada apa dengan wanita Indonesia? Sebegitu murahnyakah harga diri kita?

Namun, di sisi lain, kita seharusnya mengerti fungsi agama. Penuntun kita ke jalan yang benar. Jalan yang penuh kedamaian dan keselamatan. Semoga kita selalu diberi petunjuk dan hidayah oleh Allah SWT. Kita selalu diingatkan akan hari akhirat nanti... Amiin...

Cool, Calm, Confident

Bagaimana kamu menghadapi sebuah masalah? Dengan cool, calm, confident-kah?

Masalah itu, bisa dibagi atas tiga golongan. Masalah kecil, sedang, atau besar. Mungkin bisa dibagi lebih detail lagi. Masalah sangat kecil, agak kecil, kecil, sedikit lebih besar dari kecil tapi lebih kecil dari sangat sedang, dst... (kalo dilanjutain malah ga selesai-selesai).

Klasifikasi masalah tersebut tidak baku. Karena, ada sebuah masalah yang menurut seseorang kecil, tapi bagi orang lain buesaaarrr.

Dalam menyikapinya pun, orang akan memiliki cara yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu individu saja, memiliki bermacam cara dalam menghadapi masalah. Kadang dia terlihat kalem ketika dihadapkan sebuah masalah, di lain waktu dia menjadi kalap. Mengapa? Banyak faktor yang berperan. Faktor internal maupun eksternal.

Misalnya, menghilangkan IC (sebuah komponen elektronik). Hmmm, ada yang bisa nebak pengalaman siapa? Mungkin ini adalah masalah yang sedikit lebih besar dari mesalah kecil tapi lebih kecil dari masalah sedang. Tapi, bagiku, ini masalah buesaaarrrr. Karena, jumlah IC yang ilang ada 25 pcs. Jumlah yang diperlukan untuk membuat satu order produk. Sisa yang ada di store hanya 5 biji saja.

Rasa bersalah yang berkolaborasi dengan trauma membuat aku panik luar biasa. Trauma? Ya, ini adalah 'teman' dari produk yang gagal aku inspeksi dengan baik. Baru kemaren diceramahi abis-abisan sama GM, eh, malah bikin masalah baru. Kepercayaan orang satu PT kepadaku sedang dipertaruhkan! Begitulah kira-kira hatiku membatin.

Aku masih ingat kata-kata GM saat itu. Beliau berkata, "Orang Jepang itu sebenarnya tidak smart. Tapi mereka memiliki good attitude. Saat membuat kesalahan, mereka akan feel bad."

Nah, dari sana aku mencerna, Jepang memiliki budaya maaf dan budaya terima kasih. Mereka menghargai kata maaf. Beda dengan orang Indonesia, setidaknya di PT ku. Saat ada yang bilang maaf, dia akan dibantai abis-abisan. Hal ini, lama kelamaan, membuat orang selalu berkilah bila berbuat salah. Itulah yang dikatakan bad attitude.

Tapi dalam menyikapi rasa bersalah ataupun feel bad itu perlu penangan yang baik juga, kata temanku. Jangan langsung panik. Yah, itu kan teorinya. Prakteknya, akan berbeda masing-masing individu. Apalagi ditambah faktor X seperti trauma, hehe... *ngeles...

Panik merupakan perintah yang refleks kita lakukan saat itu setelah mendapat kejutan masalah. Seperti di pelajaran biologi, gerak refleks itu tidak sampai ke otak, dia hanya sampai ke sum-sum tulang belakang. Misal, kita nginjak paku, saraf kaki akan menyampaikannya ke otak, tapi sebelumnya singgah dulu ke sum-sum tulang belakang. Mungkin saraf itu mau nanya, apa antisipasi cepat untuk masalah ini. Nah, sum-sum tulang belakang dengan cepat memerintahkan saraf motorik untuk bekerja. Kita pun ngangkat kaki. Itu terjadi tidak lebih dari satu detik dalam kondisi normal. Sementara itu, sinyal dari saraf di kaki sampai juga ke otak. Otak akan mencerna informasi yang datang dan memberikan perintah macam-macam ke tubuh. Seperti rasa sakit di bagian yang kena paku, mata berair, mulut bergetar, pita suara mengeluarkan raungan sakit, AUUUUUWWWW.

Begitu juga halnya dengan panik. Informasi tidak cepat sampai ke otak untuk dicerna, tubuh refleks langsung bergerak. Kalau dompetnya ilang, langsung bergerak nyari-nyari. Namun, gerak refleks menghadapi masalah tidak akan selalu sama sepanjang hidup seseorang. Karena hidup itu penuh dengan pembelajaran. Kejutan-kejutan masalah yang timbul akan mampu dihadapi dengan tenang. Sesuai dengan tingkat kecerdasan emosi masing-masing.

Tuesday, 11 November 2008

Small Thing for Something Big

Cinta
Begitu banyak dirimu bertebaran
Namun, bila hati telah membuat keputusan
Untuk memilih satu dari miliaran
sekalipun dirimu di hadapan
tak kunjung mata kepala melihatnya


Itulah mata kepala. Dia melihat apa yang ingin dilihat. Dan inilah yang terjadi. Aku merasa tak berguna sama sekali. Duh, kok jadi puitis gini?
Beberapa bulan yang lalu, aku begitu gembira mendapatkan project baru.
Hati dan jiwa telah kuberikan (sedikiiit) untuk project ini.
Tapi apa yang telah kulakukan?
Aku membuat kesalahan.
Kesalahan paling memalukan.
Bagaimana bisa konektor 'male' dan 'female' ga bisa dibedakan?
Bagaimana bisa?
Bagaimana pembaca bisa ngerti kalo ga dijelaskan secara detail? Hehe, baiklah. Begini ceritanya...

Pada suatu hari sebuah model dari project yang kunantikan dijalankan di lantai produksi. Kami jalankan produk itu tanpa melihat sample board yang diberi oleh customer. Berhubung, sample board tersebut ga tau ada di mana. Katanya sih, sama orang Testing, untuk dibuat program test mesinnya. Tapi, entah kenapa, sample board itu tak ada di sana juga. Jadilah kami tetap jalan apa adanya. Toh, cuma model yang berisi konektor doang.

Itulah kesalahan terbesar dalam hidup seseorang. Saat dia meremehkan hal terkecil. Semuanya, baik inspector, visual operator, bahkan QA Engineernya sendiri hanya fokus pada solderability dari konektor. FOKUS untuk melihat SOLDERABILITY. Hingga tak bisa melihat keganjilan yang terjadi pada board yang dijalankan produksi.

Seharusnya, dalam satu board ada konektor 'male' dan 'female'. Ada yang tidak mengerti dengan istilah tersebut? Abaikan saja. Pokoknya, konektor 'male' dan 'female' itu benar-benar kasat mata. Dia jelas dan terang-terangan BERBEDA penampang depannya. Tapi, itu jugalah kelemahan mata kepala. Mereka hanya melihat apa yang ingin dilihat. Yang ingin dilihat adalah solderability, short-kah? atau crack-kah? Tak ada yang memperhatikan bahwa dalam satu board ada konektor 'male' dan 'male', ada juga yang 'female' sesama 'female'. Padahal, mereka mudah sekali dibedakan. Hanya dengan satu tarikan pandangan.

Bagaikan melihat cinta bukan?

Ah... Gara-gara meremehkan hal kecil, timbullah masalah besar. Hingga satu departemen Quality dianggap tiada dari PT. Gara-gara orang kecil.
Hhhh... Cobaan...

I am happy, i'm feeling glad
I got sunshine in a bag
I'm useless but not for long
the future is coming on, is coming on
- Clint Eastwood, by Gorillaz -

>> semoga, amiiin...

Sunday, 2 November 2008

My Little Adventure

Seorang seniorku dulu, waktu OSPEK kuliah pernah bilang, "Kebersamaan itu penting, tapi jangan dibiasakan."
Maksudnya begini, bila kita telah terbiasa untuk bersama dengan seseorang, akan ada rasa canggung bila teman kita itu tak ada.

Itulah yang terjadi hari ini.

Minggu, adalah jadwal untuk melelah-lelahkan diri, hehe. Aseli! Ima rasanya ga punya waktu untuk istirahat lagi. Tapi, ini cukup menyenangkan. Karena kita tidak akan tahu masa depan itu seperti apa. Selagi bisa, lakukan yang mungkin kita lakukan. Misalnya, kegiatan FLP Batamindo.
Tiap Minggu pagi, kami ke sekre untuk menggesa proyek antologi cerpen karya penulis FLP Batamindo. Hehe, maunya sih best seller...

Entah karena nasib atau apa, aku, sejak kerja praktek di PT Surya Teknologi, jadi selalu bareng 2t ke mana-mana. Kalo PT ngadain acara, panitianya ada ima en 2t. Kalo PT ada majelis ta'limnya, pengurusnya ada 2t en ima. Kalo ima punya kegiatan karang taruna (FLP Batamindo), ada 2t juga yang menemani. Hanya kemaren saja ima lagi untung atau 2t yang lagi sial, dia ga kebagian tempat untuk berada dalam team lomba IQC.

Okeh, kembali ke topik. Hari ini, Minggu, 2 November 2008, ima terpaksa datang sendiri ke FLP. Tanpa 2t! Berhubung 2t masih atit! Yang paling parah tenggorokannya. Kemaren suaranya dah berubah (akil baligh mungkin, loh!?). Ada cerita seru di FLP. Baca aja di sini >>

Setelah kegiatan FLP, kebetulan, hari ini ada Kajian Islam Rutin yang dibikin oleh RISTEK. Sebagai pengurus RISTEK, ima harus datang. Lagipula pemateri adalah orang yang ima kenal. Takut kalo-kalo beliau tersesat di dormitory. Hanya saja acaranya pukul 16.00 WIB. Sedangkan acara FLPnya udah selesai pukul 12.30 WIB. Trus ima gimana lage neeeh?!?!? Ga ada temen!

Okeh, pertama dan utama sekali marilah bersholat. Ima numpang di motornya Fitri (anak SMA bo!) dan turun di NurIs (Nurul Islam, sebuah masjid di Batamindo). Selesai sholat gemana lage neeeh!?!?! Ima bingung, baca Qur'an dulu, siapa tau dapet inspirasi. Ternyata ga konsentrasi. Nelpon2 deh.

Pertama, Eki. "Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah.." Tit! Diputus paksa oleh ima. Telepon 2t, tut..tut...tut... jawab dong... kata hape, tapi ga ada yang angkat. Hhhh.... Aku pun telepon Alik, dia malah nyaranin tidur di Mushola Panbil ajah, yaaah.... Tak ada harapan dapat teman, ima pun bergegas meninggalkan masjid dan menuju Plaza Batamindo. Rencananya mau makan, tapi bingung di mana. Ga enak makan sendiri.

Sampai di plaza....
Ambil uang di ATM, hehe, rencana berubah. Beli gamis idaman bulan lalu, hehehehehehehe.... Selagi ada uangnya, hehehehehehe.... Ternyata mahal bo! Tapi berhubung takut diembat orang, hajar! Ahh... melayang deh duitku....

Next stop, Panbil! Ampyun! Mentang2 bulan baru! Makan batagor dan minum teh obeng. Main ke Ramayana. Beli kaus oblong. Keringatan bo! Baju kaus dalamku dah mulai bau! Tadi lupa bawa baju ganti. *ups... tidak ada maksud penyombongan diri neeeh...*

Trus, tas mulai terasa berat. Angkutan tas: Buku tebal tapi menarik untuk dipinjamkan ke Eki sepupuku, Al Qur'an Suci, payung seberat 1 kg (ga tau kenapa bisa berat gitu), kamera, dompet, uang logam seratusan, limaratusan hasil pengumpulan infak, baju gamis idaman, dan bakal ditambah sama kaos keringatan nanti. Akhirnya aku putuskan, beli tas baru! Tas punggung! *lagi... ga ada maksud apa-apa....*

Masih jam 14.15 WIB. Aku langsung teringat, World Kick Off di antv! Buru-buru SMS Pak Wahyudi, berharap ga ada orang di sekre FLP (di sana ada tipi!). Pucuk dicinta, ulam tiba. Sekre kosong orang! Aku pun langsung setengah berlari ke sana. Di perjalanan, aku dicegat orang jual krem jerawat (ugh! sejak kegiatan bejibun gini, mukaku jadi hancur, komedo di sekitar idung, jerawat sekitar pipi). Aku tarik aja brosurnya, eh, penjaganya narik balik. Kaget! Loh, ya udah, aku lepaskan brosur, dia ngoles krem ke tanganku. Aku cuman manggut-manggut. Lalu, dia malah narik tanganku ke kios kecilnya. Langsung aku tarik balik tanganku seperti dia narik brosurnya. "Saya buru-buru," ujarku singkat dan berlalu.

Masih setengah berlari, kukejar ojekan di pinggir simpang APB ya namanya? Kami melaju ke dormitory. Begitu nyampe di sekre, kucari channel antv. Malang tak dapat ditolak, channelnya ga ada ......

Hhh.... daripada bengong, aku nonton avatar sambil tiduran. Enak ga ada orang, serasa di rumah sendiri. Sekalipun ada juga rasa was-was, jangan2 ada yang muncul tiba2.. Hiiii....

Waktu Ashar datang, syukur aja di sekre ada mukena. Aku shalat dan bersiap ke R40, 4-6. Kajian tafsir harus ada pengurus RISTEKnya! Dan itu, aku!

Begitulah, petualangan kecilku
Tanpa sahabat imutku
Mengakibatkan uang di dompetku,
ludes tak tentu...

Mau Narsis Ah...

Sudah lama mau bikin postingan ini, tapi lupa download foto-fotonya, hehe..
Lebih jelas tentang BIP: IQC, klik di sini >>.

Alhamdulillah, pertama kali ikutan lomba IQC, timku dapet Gold! Kata Pak Wahyudi, hampir sampe ke peringkat Star (peringkat tertinggi). Jatuhnya mungkin di Diagram Pareto kami yang tidak seperti Diagram Pareto sesungguhnya. Tapi aku dah coba-coba di Excel, belum ketemu grafik dengan settingan yang pas untuk dikatakan sebagai diagram pareto.

Berikut foto-foto nya:

1. Ini adalah Tim Challenger (aku yang pake jilbab)



2. Ini Trophy Penghargaan, keren ga?



3. Dan ini adalah sertifikat buat aku, katanya laku juga buat cari kerja...

Tuh Kan...

Hhhhh.... Telah terjadi sebuah kekalahan saudara-saudara.. Totteringham menjegal langkah Liverpool untuk tetap berada di pemuncak klasemen sementara.

Hhhhh....


Sumber: ESPNsoccernet.com

Saturday, 1 November 2008

Ternyata...

Ternyata, Kerajaan Inggris dimotori oleh penyihir! Para penyihir ini mampu memanggil jin-jin dari segala level (tergantung stamina si penyihir). Kalo di Indonesia, namanya dukun.

Dan parahnya lagi, sekelompok penyihir haus kuasa ingin menggulingkan pemerintahan. Kelompok penyihir tersebut dipimpin oleh Simon Lovelace (atau Loveless?).

Pertanyaan, darimanakah penyihir-penyihir ini (atau dukun?)? Bagaimana pemerintah Inggris menutupi akan keberadaan para penyihir dari dunia luas?

Padahal, pemerintah Inggris, tepatnya pihak Kementrian, biasanya memuat iklan di surat kabar, bahwa bagi orang tua yang mau memberikan anaknya yang berumur 5 tahun menjadi abdi negara, maka akan diberikan sejumlah uang sebagai pengganti. Jumlah uang tersebut tidak sedikit. Namun, akibat bagi si anak adalah rasa sakit. Yah, rasa sakit hati walo sebentar. Karena tak lama (setelah bertahun-tahun) si anak akan melupakan keberadaan orang tua kandungnya.

Satu hal yang menjadi pantangan bagi penyihir adalah menyebutkan nama lahirnya. Karena bisa membahayakan keselamatan si penyihir bila musuh sesama penyihir atau pun jin kelas berat yang akan dipanggil mengetahui (biasanya jin tidak suka menjadi budak, kalau dipanggil penyihir, berarti dia akan menuruti semua keinginan penyihir suka atau tidak suka). Mantera apa pun yang dirapalkan pada musuh yang mengetahui nama lahir akan menyerang balik bila musuh menyebutkan nama lahir penyihir. Bingung? Cobalah mengerti... (hehe)

Misalnya aku dukun, eh, penyihir. Nama lahirku ilma. Saat aku mau memberikan mantera kutukan ke lawan, si lawan hanya dengan menyebutkan nama lahirku, mantera tersebut mental ke aku. Gitu.... Beda dengan cerita khayalan Harry Potter yang nama lahirnya diumbar ke sana kemari. Rahasia penggunaan jin pun tidak dibeberkan di buku karangan J.K. Rowling itu.

Kemudian ada seorang bocah 12 tahun yang amat berbakat, namanya John Mandrake (bukan nama lahir tentu saja). Dia di usia sekecil itu telah berhasil memanggil jin level 14, Bartimaeus yang hidup di zaman Sumeria kuno. Awalnya, dia hanya ingin membalas dendam kepada Simon Lovelace yang telah mempermalukan dia di depan umum, namun berujung pada kematian guru sihirnya beserta istri sang guru yang amat dia sayangi. (Para penyihir diajari secara privat oleh penyihir senior yang ditunjuk oleh Kementrian sejak berumur 5 tahun, beda dengan Harry Potter yang ada sekolah sihirnya)

Begitulah, kudeta yang direncanakan Simon Lovelace berhasil digagalkan oleh John beserta jinnya, Bartimeus. Bila ingin baca detail ceritanya, bacalah buku Bartimaeus Trilogy The Amulet of Samarkand, hehe.. Secara keseluruhan, buku ini bagus.

Hiii... covernya serem. Aku butuh satu bulan untuk membiasakan diri agar bisa baca novelnya

Jonathan Stroud menggabungkan dua sudut pandang, orang pertama (Bartimaeus) dan orang ketiga (John, kalian akan mengetahui nama lahirnya di buku ini) dengan cara yang tidak bikin pusing. Dia memanfaatkan footnote tidak hanya sebagi penjelasan terhadap istilah, tapi juga perasaan si aku, atau deskripsi dari suatu situasi (biasanya footnote ada di sudut pandang aku).

Misal di hal. 240: Suaranya seperti gelas pecah dalam ember es.
Penjelasan di footnote: Amat sangat tajam. Dan dingin. Takkan ada yang bisa bilang aku tidak berusaha keras mendeskripsikan segala sesuatu padamu.

Ada lagi di hal. 485: Aku menjejakkan kaki dengan tegak di tanah yang kupijak.
Penjelasan di footnote: Atau udara, sebenarnya, Kami kira-kira berada enam meter di atas tanah.

Ceritanya lucu (bagiku), karena si Bartimaeus itu narsis! Belum duet Bartimaues dan John yang seperti sepasanag pelawak. John tidak seperti majikan bagi Bartimaues (mungkin karena harga diri, masa' jin terkenal jadi budak anak kecil?).
Tapi sayang, endingnya kurang seru. Saat John berhasil merapalkan mantera pembebasan sebuah jin yang sangat kuat (yang katanya susah dirapalkan, kalau salah satu huruf saja bisa berakibat fatal), saat membacanya, aku ga merasa efek yang gimanaaaaa gitu..
Oia, kredit untuk penerjemah juga perlu, Mba Poppy Damayanti Chusfani berhasil menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang mudah dimengerti, setidaknya untukku. Biasanya buku terjemahan bikin kening berkerut, bingung maksudnya apa dan menjadikan si buku tidak menarik sama sekali.

Moral cerita: Anak kecil kadang jauh lebih hebat dari orang dewasa. Bisa kita liat saat ini. Malah banyak orang yang merasa dirinya dewasa berlaku kekanak-kanakan. Contohnya, orang yang duduk di kursi pemerintahan. Main rebut-rebutan kursi, bukankah itu tingkah anak-anak?

Peringatan: Jangan pernah mendamba ingin menjadi John, karena, dia memakai jin. Jin itu bagi John adalah pelindung. Bagi kita umat Islam, hanya Allah lah Sang Pelindung. Sejak kematian guru sihirnya, jin menyediakan makanan dan pakaian serta tiket kereta untuk John dengan mencuri. Ingatlah, hati-hati dengan apa yang kita ganjalkan ke perut, harus HALAL. Baik kandungannya, maupun cara mendapatkannya.

My First Experience

Huwaaaa...

Inilah kali pertama aku membunuh! Berikut detailnya:

Korban: Komputer 2t
Tempat: Rumah 2t
Pukul: siang lewat tengah hari
Akibat dari pembunuhan: Microsoft office meregang nyawa hingga mati

Kronologis peristiwa:

Pada tengah hari, ima dan 2t pulang kerja. Mereka langsung menuju TKP. Jantung si ima (aku) berdebar-debar (ya, wajarlah, namanya orang hidup). Karena ini adalah kali pertama dia membedah sebuah komputer. Kata si 2t, koputernya terjangkit virus yang cukup mengganggu kinerja si komputer. Demi menghilangkan si virus itulah, si ima menawarkan bantuan.
Sebenarnya si ima belum pernah memformat atau menginstall ulang sebuah komputer. Jadi ini adalah FA Run (istilah di PT untuk model yang pertama kali diproduksi) bagi ima.
Menit-menit pertama, semua berjalan lancar dan aman. Menit-menit berikutnya, mulai banyak pertanyaan dari si komputer. Dan ternyata berhasil! Si virus tidak muncul lagi!

Tapi, sayang. Ternyata tidak hanya virus yang ilang, microsoft officenya juga lenyap tak bersisa. Selain itu ada kecelakaan kecil yang dibuat si ima. Drive systemnya berubah dari C: ke D:*
*untuk yang tidak mengerti, hiraukan saja istilah-istilah tersebut.

Wah, si ima menjadi gugup dan akhirnya meninggalkan TKP dengan tergesa-gesa karena hampir maghrib (takut kemalaman).
Begitu sampai di rumah. Adzan Maghrib berkumandang. Ima lupa menunaikan sholat Maghrib sesegera mungkin, karena masih bertanya-tanya, benarkah format ulang tidak akan menghilangkan program MS Office? Akhirnya tak lama berselang, Bang Dedi, suaminya Ni I datang. Segera ima menyemburkan pertanyaan yang berlari-lari kecapean di pikirannya.

Ima: (dengan muka penuh kecemasan) Bang Dedi, kalau install ulang MS officenya ilang juga ga?

Bang Dedi: (lagi buka sepatu) Install ulang? Ya iyalah. Kan di awal udah dibilang, kalau program-program yang sudah di install bakalan ilang.

Ima: (sedikit lega) Bang Dedi punya master MS Office?

Bang Dedi: (mengelap keringat) Kan kemarin dipinjam Aci

Ima: (kecewa) Ga ada yang lain?

Bang Dedi: (masuk ke rumah) Kalau ga salah masih ada yang lain. Tapi ga tau versi berapa.
Lalu Bang Dedi ngacak-ngacak kotak CD/DVD yang dia punya. Akhirnya dia mengambil salah satu dari sekian banyak CD.

Bang Dedi: (sambil menyerahkan CD) Coba yang ini, kalau ga salah versi 2000 sih. Tapi liat sajalah dulu.

Ima terbirit-birit menuju komputer dan menyalakannya. Setelah berberapa menit (maklum, program di dalam system bikin komputer lamban), ternyata Office 2000. Ga tau 2t mau apa tidak.

Lalu, ima menepuk dahinya. Bukan karena ada nyamuk yang menghisap darahnya. Tapi karena dia belum sholat Maghrib. Buru-buru dia ke kamar mandi yang berjarak cuma tiga langkah dari kamar tidurnya. Selesai sholat, dia menelpon 2t yang suaranya mulai seksi (serak-serak basah). Ternyata 2t setuju dengan versi 2000. Yah, lebih baik daripada tidak sama sekali.

Begitulah pengalaman saya dalam install ulang komputer. Banyak yang musti dipersiapkan, software ini itu. MS Office ternyata bukan software bawaan. Tapi itu menurut Bang Dedi. Karena menurut Pak Mufid, bisa diatur...

Wednesday, 29 October 2008

How does it feels?

Bagaimana rasanya, saat kita berjuang di medan pertempuran dan ternyata menerima kenyataan bahwa kita menang?
Bagaimana rasanya, saat kita mengikuti sebuah perlombaan dan dinyatakan menjadi juara satu?
Bagaimana rasanya, saat kita bertanding dan akhirnya bisa berada di posisi puncak?
Bagaimana rasanya, saat tim yang kita sukai sekarang menjadi pimpinan klasemen sementara?
Hehe...

Liverpool berada di puncak EPL, bo!
Bagaimana rasanya?
Kalau aku, terus terang, "masih khawatir."
Kenapa? Karena, akankah momok paling menakutkan bagi sebuah tim kesayanganku ini kembali mendera?
Apakah momok itu?
Inkonsistensi.
Oke lah, sekarang Liverpool nomer satu. Tapi bisakah dipertahankan?
Setahun yang lalu, kami juga mengecap rasa itu, tapi tak bertahan lama. Kemudian, Arsenal pun merajai Liga Inggris, tapi itu pun akhirnya kandas juga. Karena satu hal yang susah dilakukan. Konsistensi.

Tak hanya Liverpool, manusia pun susah menjadi konsisten sepanjang waktu. Menjadi konsisten untuk hal yang baik.
Misalnya ibadah, kadang kita menggebu-gebu melaksanakannya. Bahkan dalam sehari bisa tamat 2 juz Al-Quran, tapi esoknya, akankah kita menjadi yang lebih baik?
Jangankan itu, jadi sama seperti hari sebelumnya saja sudah kepayahan...
(sepertinya ini mirip aku... hhhhh... menyedihkan, astaghfirullaah 3x)

Tuesday, 28 October 2008

Bolak-Balik

Question#1: Mengapa bakwan dibolak-balik saat digoreng?
Answer: Supaya matangnya bagus
Duh, jadi laper nih...
Question#2: Mengapa hati kita dibolak-balik oleh Allah?
Answer: ....................................... (penuh keraguan) supaya matangnya bagus?

Mengapa oh mengapa?
Allah suka bolak-balik hati manusia?
Kadang kita tergila-gila akan sesuatu, tapi kemudian menjadi benci banget akan sesuatu yang kita gilai itu.
Kadang kita suka semangat '45 dalam dakwah agama Allah
Tapi detik berikutnya, malah futur mendera di dada
Mengapa?

Misal, kita tergila-gila akan coklat. Tapi tak berapa lama kemudian, melihat coklat itu saja kita ga mau. Mengapa? Ternyata ada ulatnya, hehe...

Begitu juga bila kita mencintai seorang manusia biasa. Kadang kita terbutakan mata, tertulikan telinga, bahkan termati-rasakan hati (aduh, istilah apaan neh?), maksudnya hati mati rasa, dan tentu saja, cinta tidak pakai logika, jadi pikiran istirahat saja.

Sehingga, apa yang kita lihat, hanya yang sedap dipandang
Apa yang kita dengar, hanya yang enak di telinga
Dan hati, hanya punya dua rasa, bahagia bila di dekatnya, gelisah bila jauh darinya

Tapi, bila sudah tau belangnya, akankah cinta tetap ada?

Hmmmm..... bingung... aku juga ga bisa jawab. Berhubung belum pernah mengalami hal ini. Tapi sepertinya akan ada dua kemungkinan. Pertama, berlapang hati menerima apa adanya. Kedua, terpaksa pisah menjauh darinya (tragis memang). :'((

Tuesday, 21 October 2008

Banci

Apa yang ada di pikiran laki-laki yang ada di muka bumi?
Apa pula yang ada di pikiran perempuan di muka bumi?
Saat mereka lebih memilih jenis mereka sendiri
Padahal Sang Khalik telah menetapkan bahwa tiap2 yang Dia ciptakan ada pasangannya
Ada yang homo, ada yang lesbi
Bahkan membentuk komunitas sendiri
Salah satunya, banci




Ups, salah gambar, tapi mendingan gambar ini daripada gambar banci beneran, hehe... No offense from Banci and their fans

Hhhh.... Kenapa ya? Laki-laki itu tidak memiliki perasaan? Sudah jelas jumlahnya semakin langka, kenapa malah berbuat kerusakan di muka bumi dengan menyukai sesama jenis dan menjadi banci? Apa perempuan di dunia ini sedikit? Jawabannya, "Tentu tidak. Kan sudah saya beri combantrin."
Eh, kok jadi promosi iklan jadul?

Perbandingan perempuan dan laki-laki katanya 3 : 1. Jadi seorang laki-laki bisa memiliki 3 orang perempuan. Tragis memang. But, it's the fact. Dan dengan jumlah yang sedikit itu, mereka malah menguranginya hingga 5 : 1, gara-gara ada yang memilih menjadi banci dan atau homo.

Apakah banci itu pilihan, gaya hidup, atau takdir?

Sekalipun para 'ahli' bakalan bilang homo itu terpaut genetik atau merupakan penyakit, tapi itu pasti berasal keinginan seseorang yang tidak berdasar. Mereka hanya menuruti hasutan syetan yang terkutuk untuk melakukan perbuatan dosa.

Tak sadarkah mereka? Umat Nabi Luth, dilaknati Allah dan diazab dengan membalikkan kota itu yang sebelumnya disiksa dengan hujan batu? Karena apa? Tidak lain karena mereka GAY!

Astaghfirullaah... Allah tunjukkanlah mereka jalanMu yang lurus bila Engkau berkenan.

Inspirasi postingan: pagi, saat berangkat kerja, angkot yang aku tumpangi juga dinaiki oleh dua bencong yang masih terlihat laki-laki. Pulang kerja, liat mereka lagi di tepi jalan, jalan2 sore mungkin.

Tuesday, 14 October 2008

Crush!

Setiap kali mendengar namamu,
hati berdebar tak menentu

Setiap kali datang mengunjungimu
rasanya selalu ingin bersamamu
tak ingin segera pergi menjauh darimu

Bengkong, aku rindu

Hiyaaa... Bengkong. Aku ke sana sebenarnya sudah berkali-kali (3 kali) selama satu tahun di Batam. Dan entah mengapa setiap kali berada di sana, it feels like going home.
Mungkin karena Bengkong yang aku tahu berada di daerah yang agak tinggi. Bangunan rumah bertingkat hingga 3 lantai. Ada juga yang rumahnya berada di tempat yang tinggiiiii sekali. Kalau pulang kerja, capek, pasti ga sanggup lagi masuk ke dalam rumah. Tenaga habis bo! Hehe...
Daerah Bengkong ini mirip Padang Panjang kalau di Sumatera Barat, atau Bukittinggi. Dimana dua-duanya harus kulewati sebelum sampe ke Lubuksikaping.

Aku kangen, pengen pulang kampung...

Monday, 13 October 2008

Negeri-negeri Mimpi

Pernahkah teman-teman bermimpi tentang suatu tempat yang sepertinya belum pernah dikunjungi tapi muncul dalam mimpi kita? Aku menyebutnya dengan negeri-negeri mimpi. Mungkin, negeri-negeri itu pernah kita kunjungi di suatu masa. Saat kita kecil mungkin? Dan tempat-tempat itu bersemayam di sudut-sudut otak kita kemudian terpanggil saat kita berada di alam bawah sadar, yaitu mimpi.

Semenjak pindah ke Batam, aku sering bermimpi tentang daerah-daerah pegunungan atau yang berada di dataran tinggi. Waktu masih di Lubuksikaping yang dikelilingi oleh Bukit Barisan, aku malah sering bermimpi tentang daerah pantai. Hehe...

Beberapa hari yang lalu, aku mimpi tentang awan. Gara-gara pulang kerja aku melihat kumpulan awan kelabu yang terlihat sudah keberatan air alias mendung. Sesekali kilat menyambar-nyambar dari dalam kumpulan awan tersebut.

Dalam mimpiku, awan-awan membentuk dirinya ke beragam benda. Ada yang seperti piring terbang, sehingga dalam mimpi aku berpikir, "Ooo... Jangan-jangan ini yang dilihat orang-orang dan dikenal sebagai UFO." Ada juga yang seperti awan imajinasi kanak-kanak. Tapi awan tersebut berwarna kelabu dan begitu agresif karena mengeluarkan kilat setiap saat. Dan entah mengapa, gara-gara awan-awan ini banyak orang yang mengungsi ke daerah perbukitan, aku heran, harusnya ke dataran rendah lah biar tidak terjangkau awan. Tapi, yah, namanya juga mimpi. Suasana kacau, seperti akan kiamat. Aku juga ikut pergi ke dataran tinggi. Mari kita beri judul atas situasi ini sebagai: "ATTACK OF THE CLOUDS"

Salah satu awan yang menarik perhatianku adalah awan kepala orang Viking yang tampangnya seram dengan rambut yang dikepang kiri kanan. Awan tersebut besaaaaar sekali. Tapi hanya kepala. Dia seperti balon gas helium anak-anak yang terbang tak tentu arah, eh, maksudnya, sesuai arah angin. Kemudian, dia menuju ke arah tempat aku berdiri. Aku ketakutan, tapi tidak mau beranjak. Karena aku mau memegang kuncir awan Viking tersebut. Begitu dia melewati aku, matanya mendelik marah, mulutnya melengkung ke bawah. Dia sepertinya tidak senang akan sesuatu tapi tidak bisa berbuat apa-apa, karena dia hanya kepala. Aku serasa ingin tertawa. Saat kepalanya membelakangiku, aku menarik kuncirnya. Hehe, iseng...

Dan yang namanya mimpi, kadang tidak ada endingnya. Begitulah dengan mimpiku kali ini. Dia nyambung ke mimpi lain yang tidak ada kaitannya dengan Attack of the Clouds. Aku ga tau gimana penyelesaian perang dengan awan tersebut. Yang jelas, setelah memegang kuncir kepala seorang Viking aku mau pulang ke rumah. Nyetop angkot jurusan Jodoh-Nongsa. Selesai deh... Aku terbangun saat adzan Shubuh berkumandang.

Sunday, 12 October 2008

Teori Jodoh (bag. 2)

Teori ini berdasarkan hasil perbincangan aku dan temanku 2t beberapa hari terakhir ini. Hehe, maklum, dah 25 tahun. Diskusinya soal jodoh melulu :D
Beginilah teorinya...

Jodoh itu ibarat angkot (bagi yang tidak memiliki kendaraan bermotor). Ada banyak sekali jenis angkot yang berseliweran, tapi apakah semuanya bisa kita tumpangi? Tidak, bukan? Penumpang pasti akan memilih angkot yang sesuai dengan tempat yang ingin dia tuju. Ini kita analogikan dengan kriteria jodoh.


Atas (yang ada muslimah berjilbab): angkot Batam.
Bawah: angkot Padang.
Kerenan mana? *Ga penting!

Kadang sopir angkotnya mau kita jadi penumpang dia, tapi kita ga mau karena tidak sesuai dengan jurusan yang ingin dituju. Kadang kita mau, tapi angkot penuh, atau sopir angkot ga liat kita.

Kadang ada juga sopir angkot yang suka milih-milih penumpang. Maunya cewek bohai bukan cewek serba tertutup atas bawah (pengalaman pribadi saya). OOT dikit yah... Waktu itu di Simpang Kabil, saya sedang setengah berlari mengejar angkot jurusan Muka Kuning karena saya bekerja di daerah itu. Si sopir angkot sedang sibuk nawarin cewek yang sedang berdiri di dekat angkot, tapi dia ga mau naik. Mungkin cewek itu mau ke Batu Aji. Jadi kan ga klop. Tapi si sopir maksa nawarin ke cewek itu. Karena merasa usahanya tidak berhasil dia akhirnya tancap gas. Padahal saya sudah akan membuka pintu angkot bagian belakang. Masya Allah! Saya terkejut dan langsung tertunduk lesu. Apes banget. Tapi syukurlah, saya belum sempat menginjakkan sebelah kaki di angkot tersebut, kalo sempat bisa jatuh terjungkal saya!

Melihat itu, sopir angkot lain yang baru datang tertawa melihat saya yang masih termangu di pinggir jalan agak ke tengah dikit. Sepertinya dia melihat kejadian memalukan yang saya alami. Dan tentu saja, saya naik angkot yang baru datang ini. Dalam hati saya hanya bisa berujar, Mungkin angkot ini jauh lebih baik dari angkot tadi.

Seperti itulah jodoh, kadang tidak berhasil dengan satu orang, mungkin, yang lain yang akan menyusul jauh lebih baik dari yang sebelumnya, hehe....

Tuesday, 7 October 2008

Teori Jodoh

Ehm.. ehm...

Postingan ini hanya fiksi semata, kebenaran hanya berasal dari Allah SWT.

Baiklah, akhir-akhir ini, sejak kesambet sesuatu yang aneh (tak usah dijelaskan apa), aku jadi suka berteori tentang jodoh, hehe...

Pertama, sebelum ruh kita ditiupkan Allah ke dalam rahim, kita sempat bertemu dengan ruh dari jodoh kita. Makanya, ada orang yang merasa, "Ini soulmate gue..." atau "Ada chemistry saat kami bertemu..." dan lain sebagainya. Pokoknya seperti udah kenal aja.

Kedua, setelah baca Layla dan Majnun, berkembang teori baru. Kita berasal dari satu ruh. Tapi sesaat akan masuk ke dalam rahim ibu, ruh/jiwa kita terbelah dua. Satu berjenis kelamin laki-laki, satu lagi perempuan. Maka, begitu kita yang telah mencintai seseorang seolah menemukan sesuatu yang hilang. Dan saat dipisahkan, serasa kehilangan separuh nyawa.

Wuehehehehe... begitulah teori jodoh dari Prof. iLma.

*profesor dari Hongkong?

Benar atau tidak? Wallaahu 'alam... Hehe, kata-kata favoritku... ;p

Layla dan Majnun

Pernahkah teman-teman mendengar/membaca kisah Layla dan kekasih gilanya, Majnun?

Baru saja aku menamatkan membaca buku terjemahan dari karya Nizami Ganjavi dengan berlinang air mata. Ampun! Ceritanya mengharu biru. Ini karena hati wanitaku yang terlalu lembut? *halaaah....
Berhubung begitu banyaknya versi dalam penceritaan hikayat cinta ini, aku ga tau yang mana yang bener.. Atau semuanya benar? Buku yang aku baca terbitan Babul Hikmah. Covernya merah jambu. Sedangkan yang best seller menurut kompas adalah terbitan Navila. Sayangnya, cover dari penerbit ini ada gambar yang aneh bin ajaib, bikin aku mual. Ups... Maaf, bukan bermaksud apa-apa. Hehe...
Berikut ini adalah resensi buku menurut pendapat saya:
Karena pengetahuanku tentang cinta yang begitu dangkal, aku merasa cinta Qays, alias Majnun terlalu berlebihan terhadap Layla. Mungkin waktu dia disapa oleh cinta (haduh, bahasanya) dia masih kecil. Sekitar umur anak SMP gitu. Makanya, dia jadi terkesan sedikit bodoh bagiku.

Adapun Layla, yang akhirnya menikah dengan lelaki lain, tidak mampu mengabdikan dirinya kepada suami karena hati telah tercuri oleh Qays. Tak ada lagi hati untuk dibagi.

Mungkin, karena kejadiannya sebelum kedatangan Islam, pls correct me if i am wrong, makanya Qays begitu tergila-gila pada Layla. Seolah-olah cintanya pada Layla lebih besar daripada Sang Pemilik Cinta. Cintanya pada Layla seperti cinta para sufi pada Allah Azzawajalla.

Dia antara ingin dan tidak ingin mendapatkan Layla. Dia sepertinya lebih suka berangan-angan daripada mewujudkan angan-angannya itu. Dia terpesona akan diri Layla tapi menjadi gila karena cinta. Dia kemudian menjadi budak cinta. Tak ingat siang ataupun malam. Yang ada di pikirannya hanya cinta. Bahkan dia menolak ajakan ayah dan ibu yang mencintainya dengan tulus untuk kembali ke kaumnya (Qays, demi menjaga kesucian cintanya, lari ke hutan yang sulit dijangkau manusia). Hingga, satu per satu orangtuanya meninggal dunia. Tiap kali mendengar kematian orangtuanya, dia pasti menyesal. Tapi sesalnya hanya sekejap karena dia kembali teringat Layla. Urgh! Betapa dahsyat rasa cintanya pada Layla hingga cinta keluarga mampu ditepis begitu saja.

Dan orangtua mana yang mau anaknya dilamar oleh orang gila? Kenapa Qays tidak berusaha menjadi orang yang lebih baik kemudian meminang Layla? Aku yakin, ayah Layla tak akan menolaknya. Lagipula dia berasal dari bani Amir yang katanya memiliki 'kasta' lebih tinggi dibandingkan suku dari kaum Layla, bani Qhatibiah.

Sebab, ada seorang pemuda yang bernama Ibnu Salam, dia juga tersihir oleh keindahan dari diri Layla dan kemudian mendatangi ayah Layla untuk melamar, lamaran diterima dengan janji pernikahan akan dilaksanakan saat Layla dewasa. Nah, kan?

Bahkan sahabat Qays, Naufal, yang mau berperang dengan bani Qhatibiah agar Qays dapat menikahi Layla, lebih dipilih ayah Layla untuk menjadi menantunya. Maka tidak salah pepatah yang mengatakan, "bila ingin menumbangkan panglima, bunuh dulu kudanya." Weits... sadisss...

Tapi, di situlah letak kemurnian cinta Qays, dia tidak ingin merayu untuk mendapatkan Layla. Menghadiahkan emas permata bahkan dunia yang hanya membuatnya seakan membeli sang kekasih.

Di akhir cerita, saat Layla yang telah menjanda karena ditinggal mati oleh suaminya ingin bertemu dengan Qays. Pertemuan mereka berlangsung hening tanpa kata-kata. Karena terlalu lama memendam rasa rindu dan merasakan kepedihan akibat cinta. Qays pun jadi gila beneran! Kasihan... Tak lama kemudian Layla meninggal dunia dan berpesan pada ibunya agar jangan larang Qays bila ingin menjenguk kuburannya nanti.

Dan begitulah, Qays meninggal sambil memeluk kuburan kekasihnya. Membawa mati rasa cinta yang dia miliki sejak usia belia.

Tolong dikomen. Kalau2 saya salah menyimpulkan kisah best seller sepanjang masa ini...

Tuesday, 30 September 2008

Ramadhan Tahun Ini

Target tak tercapai lagi, hhh.... Astaghfirullaah...
Tapi ada yang sedikit meningkat.
How 'bout you? Tercapaikah?
Mudah-mudahan tercapai..
Semoga ibadah kita ga hanya terhenti di bulan ini...
Tapi terus di follow up hingga bulan-bulan berikutnya sampai maut memisah raga dengan jiwa.

Ada nasihat dari Imam Ali:

Hari raya hanya untuk orang yang Allah terima puasa dan berkenan dengan shalat
malamnya. Setiap hari ketika orang tidak maksiat kepada Allah adalah Hari Raya
yang sebenarnya.

Oia, berhubung ini hari terakhir, kasi pantun ah...

Ikan sepat ikan teri
Selamat Idul Fitri

Ikan kakap ikan patin
Mohon maap lahir batin...

Hehe, bukan berarti aku penggemar ikan :D
Semoga kita termasuk orang-orang yang selamat di akhirat nanti...
Loh, kok jadi serem gini?

Friday, 19 September 2008

Ga Bisa Masak, Gimana neeeh???

Dear pembaca yang tersesat sampe ke blog ini,

Hehe, beberapa hari lalu, aku berdiskusi dengan kakakku tentang kegiatan masak memasak.
Di adat Minang, anak gadih (anak gadis) harus ngerti urusan dapur. Karena siapa lagi yang bakal masak kalo bukan sang isteri (jawab: sang suami, hehe).
Sehingga, tak heran, bila anak laki-laki Minang nyari cewek yang pintar masak. Urusan perut nomor wahid!

Begitulah, kami, yang perempuan, dididik gimana pergi ke pasar, gimana cara belanja, trus di dapur, gimana cara motong bawang, motong ini, motong itu, giling cabe, giling bumbu, masak ikan, masak tahu, masak ini, masak itu dan lain sebagainya.
Kemudian, yang laki-laki diajarkan untuk nyari perempuan yang pintar masak. Beneran! Soalnya, waktu kakak sepupuku yang laki-laki minta izin nikah sama ibunya, sang ibu bilang, "Lai bisa masak nyo?". Artinya, dia bisa masak ga?

Seiring perkembangan zaman, ada istilah pembantu (yakni asisten nya ibu). Untuk meringankan beban kerja ibu di rumah, maka disewalah jasa pembantu. Mulai dari yang pekerjaan kecil sampai kerja berat. Apalagi yang ibu-ibu si wanita karir. Hmmm... Perlu banget pembantu. Tapi gimana kalo pembantu mudik? Trus ga tau cara masak?

Di novel Cinta yang Terlambat, ada pepatah petitih urang lamo, kira-kira begini isinya:
Jalan untuk sampai ke hati laki-laki adalah melalui perutnya

Benarkah? Wallahu 'alam, hehe...

Jadi, bagi yang belum bisa masak, mulai lah dari sekarang, mulai dari yang kecil, KITA MASAK!!! AYO, memasaaaakk...

Wassalaam,
- dari orang yang tak biasa masak -

Hehe... :D

Sunday, 14 September 2008

BUBARRRRRRRR!!!

Last night, para alumni yang pernah mengecap pendidikan dalam naungan jurusan Teknik Industri Universitas Andalas mengadakan reuni sekaligus BUBAR alias buka bareng.

Banyak senior-senior yang tidak aku kenal. Oia, yang datang sekitar 25-an orang. Ada dari angkatan 2002, 2001, '98, '94, '95, dan aku tidak tau lagi....
Acaranya, makan2, trus sholat maghrib, dilanjutkan dengan makan2 lagi, lalu ngobrol dan diskusi, dan tak lupa bernarsis ria serta foto bareng.

Dan ini adalah acara berbuka ku yang paling mahal. Iurannya Rp. 45.000,-
No wonder, karena diadakan di Resto Kediri, Batam dan kami pake VIP Room!
YA IYALAH! Masa ya iya dong, semangka aja dibelah masa dibedong...
Yah, boleh lah sekali-kali merasa sebagai orang kaya, hehe.
Gambar di samping adalah salah satu menu pembukanya...
Ati2 kalo lagi puasa, bisa ngiler... Hehe

Dua Satu

Itu adalah skor yang tercipta saat Liverpool menjamu musuh bebuyutan, Man U, kemaren 13 September 2008.

Penyelamat dalam pertandingan ini adalah.... Babel! Bukan Bangka Belitung, tapi seorang pemuda cakap dari negeri Kincir Angin, Belanda.

Berikut adalah reka peristiwa, emang ada pembunuhan? Oia, pembunuhan rasa percaya diri Man U. Ups, sombooong... Mentang-mentang neehh..

Berhubung saya tidak sempat nonton, gara-garanya anak TI Unand di Batam bubar alias buka bareng, jadi saya akan menerjemahkan live commentary yang didapat dari soccernet seringkas-ringkasnya, hehe males nulis:

Pertama dan utama sekali, susunan pemain:

Liverpool: Pepe Reina; Martin Skrtel, Fabio Aurelio, Alvaro Arbeloa, Jamie Carragher, Xabi Alonso, Javier Mascherano (Hyypia '87), Yossi Benayoun (Gerrard '68), Alberto Riera (Babel '71), Dirk Kuyt, Robbie Keane.

Man Utd: Edwin Van der Sar: Rio Ferdinand; Patrice Evra, Wes Brown, Nemanja Vidic, Michael Carrick (Giggs '46), Anderson (Nani '78), Paul Scholes (Hargreaves '66), Carlos Tevez, Dimitar Berbatov, Wayne Rooney

Ceritanya:
Belum apa-apa, Man U unggul lebih dulu di menit ke-3 lewat gol yang tercipta dari kaki Carlos Tevez yang merupakan umpan dari Berbatov.
Menit ke-26, Wes Brown malah membobol gawang sendiri.
Lalu skor 1-1 bertahan hingga turun minum. Wah, We Brown pasti kesal banget tuh!
Memasuki babak kedua, begitu banyak hal yang terjadi dan... GoAaaL!!! Menit 77, Ryan Babel memberi peluang besar untuk memenangkan 3 angka atas Man U.


Dan, demikianlah, pertandingan usai di menit ke 95. Liverpool MENANG ,
yang artinya kira-kira begini: Liverpool MENANG saudara-saudara!
Hehe, ringkas kan? Kemenangan ini mengantarkan Liverpool ke peringkat 2 setelah Chelsea. Sekalipun poin sama-sama 10, tapi Chelsea unggul di goal scored.

Ini link dari detik.com buat pengen tau lebih jelas. Sayang ya, di televisi swasta Indonesia tak mampu menayangkan pertandingan paling bergengsi ini.. Hhhh...

Wednesday, 10 September 2008

Lapaaarrrr....

Woi.. woi... puasa!
Hehe, ini bukan lapar karena puasa, wuppssie..

Sudah dua orang yang menceritakan kepadaku, directly to my ears, betapa penuh perjuangannya mereka saat berada di bangku perkuliahan.

Pertama temanku, salah seorang dari The Writer 3 yang bergender perempuan. Dia menceritakan, pernah suatu kali uangnya habis hingga ga ada lagi tersisa untuk makan. Akhirnya, dengan menebalkan muka, dia pun pergi ke wisma teman. Hingga pernah suatu hari dia pun dicela, "Wah, kok kamu selalu datang tepat waktu ya? Kita mau makan nih..." Astaghfirullaah, kasian temanku itu, dia pun pulang dengan hati sedih, malu, tapi mau bagaimana lagi? Seharusnya yang malu itu bukan temanku, tapi orang yang mengucapkan kalimat pencelaan itulah yang malu. Bukankah sudah kewajiban dari tiap umatNya untuk saling menolong?


Kemudian, dia juga berjalan kaki dari Air Tawar, Padang Kota hingga ke Khatib Sulaiman (sekitar 5 km) dengan tujuan Bank Rakyat Indonesia, untuk mengecek, apakah uang kiriman sudah datang apa belum. Dan apa yang dia dapat? Ternyata belom nyampe, masya Allaah. Terpaksa dia balik ke kos annya dalam keadaan masih kere. Dia juga pernah jalan kaki dari Simpang Andalas ke Pasar Baru, yang perjalanannya mendaki. Pulang pun masih jalan kaki. Ya Allah, betapa kuat hati dan langkah temanku untuk mendapatkan gelar sarjana.

Kedua, ada juga cerita dari The Writer 3 yang laki-laki. Beliau juga pernah puasa ga makan selama 2 hari demi menghemat persediaan bahan makanan dia dan teman satu kamarnya. Dan ada juga kejadian yang sama, saat temannya mengambil ATM dengan jarak yang jauhnya sekitar 7 km dari tempat kos-kosan. Dan saat temannya yakin kalo uang kiriman dateng, dia lantas makan setengah dari persediaan makanan karena tak tahan lagi. Ternyata uang masih di awang-awang, belom datang. Tapi bantuan Allah memang nyata, bukan uang yang datang tapi makanan yang menghampiri. Ada orang baik hati yang mendengar bisik-bisik dua anak kuliahan yang lagi menahan lapar demi gelar akademi.

Lalu bagaimana dengan nasib The Writer 3 yang lain? Yang tak bukan adalah iLma? Hhhhhh... dia adalah anak manja yang tak perlu bersusah payah memikirkan masalah uang dan makan. Berhubung iLma tinggal dengan keluarga dari papanya. Kalo uang kurang, pinjam punya saudara dulu, nanti papa yang lunasin. Malang benar nasib si iLma.

Karena orang yang mati-matian berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan akan terasa manis begitu hal yang diidamkan akhirnya berhasil diperoleh. Jerih payah rasanya terbayarkan...

Sunday, 7 September 2008

Speedometer

Para pengguna kendaraan tentu sudah familiar dengan alat satu ini, speedometer. Ada yang ga tau?

Baiklah, saya akan jelaskan dengan singkat. Speedometer adalah alat untuk mengetahui kecepatan dari kendaraan yang sedang dikendarai, bisa motor atau mobil. Alat ini gunanya sebagai indikator apakah kita lagi ngebut atau sedang berlomba sama siput.

Anehnya, dari hasil survey saya yang semoga cukup mewakili, melalui 5 kali pengamatan terhadap angkot/metro trans jurusan Jodoh - Nongsa di Batam, Kepulauan Riau, the metro trans' speedometer kaga jalan! Jarumnya ga bergerak! Bukan, mobilnya bukan diam di tempat. Mobilnya lagi melaju dengan kecepatan minim, lalu ngebut, melambat, trus ngebut lagi gitu seterusnya (tipikal angkot Batam). Tapi jarum speedo (nama panggilannya speedometer) tetep bergeming. Kayaknya mati, mati surikah? Entahlah.. Wallaahu alam, hehe...

Cuman, yang jadi pertanyaan saya, kenapa mereka (baca: para sopir angkot) ga merasa ini sebagai suatu masalah? Sehingga saya pun jadi bertanya lagi, sebenarnya masalah ga seeh, kalo speedo ga jalan?

Friday, 5 September 2008

Penolakan



Apa hal yang paling ditakuti oleh orang yang akan melakukan sebuah pengakuan? Umumnya, orang akan menjawab, PENOLAKAN.

Inilah mengapa banyak yang mengurungkan niat untuk melamar seseorang. Apalagi orang yang telah lama diidamkan. Waah... makin seru tuh pergolakan dalam batinnya.

Hanya saja, kenapa penolakan menjadi momok yang begitu menakutkan? Padahal, dengan penolakan kita bisa memiliki setidaknya titik terang, dan berkata, "Oh, ternyata bukan dia, berarti siapa ya?"

Jadi minimal, possibility bahwa seseorang menjadi jodoh menjadi berkurang dan bertambah pada yang lain. Mungkin ini adalah pemikiran yang salah. Tapi, setidaknya bisa membangkitkan semangat juang tanpa lelah bagi seseorang yang sedang mereka-reka siapa gerangan jodoh yang disiapkan Allah untuk kita.

Contohnya aku. Sudah dua kali penolakan secara tidak langsung dalam hal mencari jodoh, hehe.

Pertama kali, ditolak tanpa sempat membuat pengakuan atau mengirim lamaran. Penolakan berupa pernikahan si target dengan orang lain, huhuhu... sedih memang.

Kedua, penolakan bahkan belum sempat kenal lebih jauh. Lewat SMS-an temanku dengan temannya yang menyatakan dia belum siap menikah dan syarat lain di mana aku tidak bisa sanggupi. Harus keturunan Arab minimal. Berhubung aku ga punya darah Arab, yang ada darah manusia, ups... maksudnya Minang, Tapanuli, dan sedikit Cina.
Jadi, yah, terpaksa mundur teratur.

Dan parahnya lagi, di antara dua penolakan itu, aku juga nolak orang lain. Hehe. Tetangga. Sekarang dia sudah hengkang dari lingkungan sekitar rumahku. Karena penolakan yang telah aku lakukankah? Semoga bukaaaaannnn..

Lagipula, apalah arti sebuah penolakan? Deuuu...

Soalnya, ada penolakan yang jauh lebih menyakitkan yaitu saat kita ditolak Allah memasuki surgaNya, huehehehe...

Okeh, cukuplah postingan kali ini dengan kata-kata penolakan. Semoga menjadi pemacu semangat bagi yang ditolak untuk melihat ke pintu lain yang tengah terbuka. Menanti mata kita untuk melihatnya, sekalipun hanya sekilas.
Atau dengan kata lain, satu peluang tertutup, tapi masih ada peluang-peluang lain yang sedang terbuka namun kita tidak melihatnya karena terpaku atau shock berlebihan pada peluang yang telah tertutup itu.

Buka mata, buka telinga, rasakan dengan tiga indera lainnya.
Kalo perlu pake indera ke-enam.
Berani ambil resiko demi mendapatkan peluang/kesempatan.

ups... ceritanya ngibur diri... :p

Sunday, 31 August 2008

Jealousy

Bukan judul lagu yang dinyanyiin Queen, hanya teringat akan sebuah diskusi di sebuah PT, hehe...

Waktu itu, ada tiga orang penulis yang saya sebut sebagai 'The Writer 3'. Mereka bekerja di perusahaan yang sama, dan mendaftar di sebuah forum penulis yang sama.

Mereka mengomentari sebuah cerita. Cerita cinta. Sad ending. Bagus memang. Tokoh sentral ada dua orang, laki-laki dan perempuan. Mereka jatuh cinta dan akan menikah. Beberapa jam sebelum pernikahan, ternyata sang perempuan meninggal karena tertembak peluru nyasar Ayah si perempuan yang sedang..... lupa ngapain, ngusir babi hutan dari ladang coklat miliknya kalo ga salah.

Dan salah seorang dari The Writer 3 kasi komen, 'bagus, tapi di tengah-tengah bikin mual'
Apa sebab? Karena di tengah-tengah cerita ada cerita orang lagi pacaran!

Lantas The Writer 3 yang lain bilang, 'itu namanya C E M B U R U'

Hehe...
Begitulah, salah seorang anggota yang mual gara-gara adegan romantis itu adalah saya.




Tak tau kenapa, kalo ada novel atau cerpen, saya menghindari paragraf yang berbau romantisme. Entah kenapa, saya suka mual membacanya. Karena cemburukah?

Hmmm.... Tidak sepenuhnya benar.

Mungkin ini karena ada sebuah kesatuan dalam kegiatan membaca, yaitu membayangkan. Kalau kita membaca sesuatu, automatically kita pun akan membayangkan apa yang kita baca. Bila ada paragraf tentang deskripsi sebuah lokasi, kita pun ikut hanyut dengan pembayangan/imajinasi tentang lokasi tersebut. Yang mana, tiap orang mungkin akan memiliki bayangan yang berbeda-beda pula.

Karena itulah, saudara-saudara. Saya benci membaca cerita yang ada adegan romantisnya!

Bukan hanya membaca sesuatu yang romantis, mengalami hal romantis pun saya tidak suka. Dulu, pernah ada seseorang yang memperhatikan saya. Saya pada awalnya ga nyadar, namun, entah bagaimana, perut saya mendadak jadi mules, badan menggigil. Hey, ada apa neeh?

Celingak-celinguk, masya Allah, ada yang sakit mata! Ada yang lagi mengawasi saya! Bukan penjaga toko, tapi teman saya. Dan saya pun bertanya-tanya, kok orang jelek diperhatikan lekat-lekat? Saya langsung tambah mual. Bukan karena yang memperhatikan berwajah jelek juga, bukan. Dia seorang lelaki tampan. Tapi, yah, dasar ga ada jiwa romantis, saya langsung merasa ga enak badan dan pulang ke rumah, hehe...

Tapi kalo cerita itu tentang bagaimana seorang tokoh menaklukkan hati atau mencoba melakukan pengakuan cinta, saya tidak alergi. Sebab ada sebuah semangat di dalamnya. Tidak peduli hasilnya akan ditolak, tapi saya suka tema perjuangan, hehe.... Perjuangan oleh pahlawan bangsa, perjuangan dalam dunia khayalan semisal Narnia/Lord of The Rings, perjuangan cinta juga tak masalah.

Friday, 29 August 2008

By A Minute



By (the Token of) Time (through the ages), Verily Man is in loss (Al-Asr: 1-2)

Banyak hal yang bisa terjadi dengan selisih satu menit. Bahkan dalam hitungan detik. Dan sepersekian detik pun amat sangat berharga dalam hidup ini.

Misalnya saja, dalam pertandingan adu cepat, selisih 0,01 detik pun tetap dihitung. Begitu juga misalnya dalam drama pembunuhan, terselamatkan seorang tokoh pun dihitung dalam bentuk waktu. Atau pertandingan bola, saat tim kesayangan kebobolan satu gol, tiap detik jadi berharga hingga peluit panjang ditiupkan pertanda pertandingan usai.

Begitu juga dengan telat. Huhuhu... aku telat lagi bo! Dan itu pun cuman karena angka 1, bayangkan, satu, S-A-T-U menit, saudara-saudara, muncul setelah angka 8 pagi!
Sekeras apapun aku berusaha mengatakan, "kan cuman satu menit..." tetap dihitung sebagai telat satu kali.

Argh.... hal yang benar-benar menyebalkan selain hidung mampet tapi tetep bisa mencium bau kentut, hehe...

Tuesday, 26 August 2008

World's 7 Wonders

Sebenarnya, 7 keajaiban dunia telah lama diumumkan (tanggal 070707), tapi berhubung, saya belum ngeblog saat itu, jadi tak apalah, bila saya komennya sekarang, hehe...

Tujuh keajaiban dunia ini diperbaharui secara tujuh keajaiban dunia yang sebelumnya mulai musnah. Dulu saya menyangka Candi Borobudur termasuk 7 keajaiaban dunia, bener ga sih? Setiap berapa tahun ya 7 keajaiban ini diupdate?

Baiklah, 7 keajaban dunia atau seven wonders itu adalah...:

1. Piramid Chicen Itza, Meksiko ( tahun 800M)
Berada di semenanjung Yucatan, Meksiko. Kompleks piramid Chichen Itza, adalah salah satu bangunan berstruktur megah yang tersisa di pusat pemerintahan suku Maya. Bangunan ini dahulu digunakan sebagai tempat untuk mewadahi kegiatan politik dan ekonomi.

2. Colosseum, Italia (sekitar tahun 70 M)
Di masa kejayaan kekaisaran Romawi, amphitheater ini digunakan untuk menyaksikan pertarungan para gladiator dan pertunjukan publik lainnya. Colosseum merupakan bangunan yang besar dengan tinggi mencapai 48 m, panjang 189 m, dan lebarnya 156 m.

3. Machu Pichu, Peru (sekitar tahun 1460 M)
Machu Pichu (yang artinya gunung tua) adalah sebuah kota suci milik Kerajaan Inca yang dibangun di puncak bukit pada gugusan pegunungan Andes. Di kota yang dibangun dengan pola yang sangat rapi ini, terdapat bangunan istana, kuil-kuil yang dipersembahkan untuk dewa-dewi Inca, dan bangunan pendukung lain.

4. Taj Mahal, India (tahun 1630 M)
Taj Mahal adalah makam Mumtaz Mahal, permaisuri Raja Mughal Shah Jehan yang meninggal di usia muda. Bangunan megah berarsitektur Islam ini dirancang oleh Isa Khan, dibuat dari marmer putih dan dikelilingi oleh taman yang cantik. Konon, Taj Mahal adalah satu-satunya bangunan yang dapat dilihat Raja Shah Jehan dari dalam sel, ketika ditawan oleh anaknya sendiri.

5. Petra, Yordania (tahun 9 SM-40 M)
Kota ini berada di gurun pasir Yordania, dibangun pada masa pemerintahan Raja Aretas IV. Tempat ini menjadi terkenal karena strukturnya terbentuk dari lembah batu yang dipahat. Awalnya kota ini dibangun untuk persembahan bagi Obodas I dan berkembang menjadi tempat perdagangan. Di tempat ini juga terdapat teater terbuka yang bisa menampung 4.000 penonton.

6. Tembok Raksasa, Cina (abad ke-7 M)
Tembok yang dibuat untuk pertahanan dinasti Cina dari serangan kerajaan Mongol ini memiliki panjang 6.695 km. Ribuan penduduk harus merelakan nyawa mereka untuk membangun tembok ini. Konon, tembok raksasa ini dapat terlihat jelas dari luar angkasa.

7. Kristus Penebus, Brasil (tahun 1931 M)
Patung ini menjulang setinggi 38 m di puncak pegunungan Corcovado dan menghadap ke kota Rio de Janeiro.

Nah, sebagai sentuhan akhir, ada iLma's 7 wonders:
1. Wonder will i go to heaven after death?
2. Wonder when i will get married?
3. Wonder how much children will i have?
4. Wonder will they become a genius generation?
5. Wonder will they have good manners?
6. Wonder will they become sholeh and sholeha?
7. Wonder will they remember me and pray for me after i die?

Hehe, yah... just wondering....

Wednesday, 20 August 2008

Splash



Hujan adalah rahmat Allah
terutama hujan duit
Kecuali hujan asam

Apa yang paling menyebalkan kala si rahmat Allah datang?
Genangan air hujan yang kotor..
Sebagai pejalan kaki, genangan air ini merupakan salah satu mara bahaya bila akhirnya si genangan mampir di pakaian, alias keciprat..

Kemaren lusa tepatnya tanggal 18 Agustus 2008, aku bareng teman-teman (bertiga) main ke Pantai Nongsa. Salah satu pantai gratis yang ada di P. Batam. Sama dengan pantai-pantai lain di Batam, ombaknya hanya seadanya saja, seolah-olah ingin mengatakan "Yang penting ada pasang surutnya, weekk" saat aku protes masalah besar kecilnya ombak di pantai.
Kata temanku," Kayak Danau Maninjau saja"
Hehe, memang begitulah keadaannya, Batam terjebak di antara P. Sumatera dan Malaysia.

Tapi cerita yang paling seru dan aneh bukan terletak pada keindahan pantai.
Setelah penat berjalan-jalan, kami pun pulang ke rumah (teman-temanku) atau ke PT (aku). Saat angkot sampai di Taman Raya, hujan mulai turun, semakin ke sana semakin lebat..
Begitulah...

Angkot kami berpapasan dengan sebuah mobil pribadi yang melaju dengan kencang, menerobos genangan air yang ada di tepi jalan. Kalo lah ada pejalan kaki di sekitar sana, bisa dipastikan sekujur tubuh bermandikan air kotor jalanan. Karena kami berada di dalam mobil, bisa dipastikan pula kami ga bakalan terciprat genangan air tersebut.
Tapi memang, malang tak dapat ditolak, kami (aku dan teman-teman) yang duduk di belakang sang sopir yang sedang bekerja, 'mengecap' rasa air kotor itu. Yang paling parah diantara kami bertiga adalah, sebut saja namanya Mawar (habis dia melarang penggunaan namanya di media apapun tanpa ijin, hehe).

Awalnya, kami jengkel bukan main, tapi setelah itu tertawa terpingkal-pingkal. Belum ada dalam sejarah perjuangan bangsa orang yang ada di dalam mobil kecipratan air dari luar, kecuali sengaja buka jendela lebar-lebar. Itulah yang dilakukan oleh sang sopir angkot.

Hhhhh.... nasib... nasib...
Pepatah yang cocok untuk apa yang kami alami:

Karena nila setitik rusak susu sebelanga
Karena sopir buka jendela, kami bertiga kena getahnya (dia juga)

Tuesday, 12 August 2008

Andrea Hirata

Pribahasa klasik mengatakan:


Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali

Sebuah pembenaran yang sering digunakan oleh para pengikut 'jam karet' atau alasan jitu yang disampaikan oleh murid bandel tukang ngeles ke guru piket saat telat sampe ke sekolah yang kemudian dihadiahi lari keliling lapangan, mungut sampah, atau bahkan bersihin toilet sekolah.

Dan itu jugalah yang ingin aku sampaikan di sini, huehehe... (karena termasuk pengikut jam karet atau ternyata murid bandel tukang ngeles? Hmmm.....)

Bagi para kutu buku (bukan dalam arti sebenarnya yang berwujud binatang kecil, licin, hobi makan kertas), nama Andrea Hirata pastilah sudah tidak asing lagi.

Sedangkan bagi aku, iLma, seorang yang masih mencoba menapak di dunia maya sebagai seorang blogger yang tak kunjung jadi, dan pemula dalam dunia seni tulis menulis, dia masih berumur 4 bulan, hehe.. Karena aku kenal nama ini baru sekitar 4 bulan. Saat bukunya sudah terlalu lama meledak-ledak seantero nusantara hingga sekarang cuman ninggalin asap doang.


Tetralogi Laskar Pelangi: autobiography dalam bentuk lain

Cover buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi
Aku baru saja menyelesaikan baca buku Sang Pemimpi. Asli! Aku kagum banget dengan cara dia menyampaikan suatu gagasan, pikiran. Padahal, hampir 87% isi buku adalah paragraf deskripsi yang di buku Sherlock Holmes ala Mitch Cullin begitu aku benci. Mungkin hal ini karena persamaan budaya atau mudahnya aku membayangkan hal/sesuatu yang ingin dia sampaikan. Sedangkan Cullin, dia memiliki kata/istilah suatu benda atau tempat yang membuat aku berpikir keras seperti apa bentuknya.

Buku ini sanggup bikin aku ketawa terpingkal-pingkal minimal senyum-senyum manis padahal hanya karena situasi sederhana tapi begitu menggelitik. Membaca bukunya, membuat aku melihat sebuah filem tentang anak Melayu yang suka bekerja keras menggapai mimpi yang seakan-akan tidak mungkin untuk diwujudkan hanya dengan bekal keyakinan pada Sang Khalik.
Di bab lain malah bikin aku menangis tergugu hanya karena beliau menceritakan tentang sosok ayah. Soalnya, secara tidak langsung mengingatkan aku akan papa. Salah seorang yang akan membuat aku menangis hingga mata sembap hanya karena mengingat beliau.
Sepertinya, Andrea membuat catatan hidupnya dalam bentuk kisah novel. Seolah-olah dia sedang menulis diary tentang apa yang dia lalui setiap hari, mulai dari saat beliau SD.

Banyak hal yang bisa kita temui dalam buku ini, mungkin di buku-bukunya yang lain. Okeh, aku tidak menyarankan ataupun memaksa yang membaca postingan ini untuk beli atau bahkan mengerahkan segenap usaha minjam hanya sekedar pengen membaca buku ini mulai dari merayu dengan jurus rayuan gombal hingga rayuan pulau kelapa atau dengan cara sadis seperti mutilasi nya "ryan". Wupss.. Kok malah nimbulin ide yang bukan-bukan?

Ada satu kata yang semoga sanggup menceritakan seperti apa buku-buku yang dilahirkan dari tangan hangat sang ekonom (kalo dari tangan dingin, berarti udah koit dong! hehe), yakni: Canggih!

Sunday, 10 August 2008

Guitar Hero(es)

Ini bukan Guitar Hero yang ada di sini. Sebuah game yang dikembangkan oleh RedOctane dengan tagline: Unleash Your Inner Rockstar. Tapi tidak lebih dari gambaran seseorang yang menurut kamu layak untuk menyandang gelar guitar master atau pakarnya gitar menggitar.


Gambar di atas adalah dua orang yang lagi main Guitar Hero

Aku paling suka permainan gitar ayahku. Beliau adalah kakak dari papa, mungkin biasanya orang bilang 'Pak De' atau 'Paman'. Kalo papa kandungku, aku ga pernah dengar beliau main gitar! Ayah, pernah mainin melodi doang dari sebuah lagu yang aku tak kenal. Tapi suara petikan gitarnya indah banget. Sejak saat itu aku suka denger suara gitar akustik. Klasik dan romantis (bukan rokok makan gratis), hehe.. Tapi aku suka denger aja, ga ada usaha untuk mencoba play a guitar.


Nah, kalo yang di atas, gambar David Cook, American Idol taon 2008
Kalo menurut aku, dia juga cukup berbakat, setidaknya aku suka permainan gitarnya..

Lalu, waktu aku pergi ke Batam untuk sekedar mencari ilmu tentang kehidupan, wups... *halaahh... mutar-mutar, bilang aja cari uang hehe*
Eh, sampe dimana tadi? Oia, begitu nyampe Batam, aku ketemu Guitar Heroes baru! Ketemu dalam artian 'denger' aja, belum pernah liat wajahnya langsung. Waktu itu ada pemadaman listrik bergilir di Batam. Kalo di kompleks ku sering dapet giliran mati listrik di malem hari mulai dari kul 6 sampe kul 9 ataw 10 malam.

Jadi, daripada bengong ga ngapa-ngapain, tetanggaku memetik alat musik favoritnya, gitar. Begitu denger, langsung aku berkata dalam hati, eits, ini kayak permainan gitar Ayah. Lagu pertama yang dia mainkan aku ga kenal, mungkin hanya sekedar kunci-kunci nada yang dia rangkai dalam sebuah lagu...

Kemudian malam-malam mati listrik berikutnya, dia main gitar sambil ngikutin lagu yang keluar dari mp3 player tetangga yang lain, lagu MCR - I don't Love You. Dia jago banget ngikutinnya. Padahal aku berpikir, dia berusia lumayan tua (seumuran Ayahku atau lebih muda dikit, sekitar 50-60an, hehe).

Setelah pemadaman bergilir itu selesai, maka selesai pula dia gitar-gitaran. Selang beberapa bulan kemudian (baca: akhir-akhir ini), aku denger lagi dia main gitar, horeeee.. *insert suara tepuk tangan di sini
Tadi malam dia konser! Hehehe, dia mainin sambil nyanyi dengan suara sumbang lagu rock lama yang aku lupa judul dan penyanyinya, tapi cukup terkenal dilanjutkan dengan lagu dari Creed - One Last Breath. dan seterusnya dan seterusnya, secara tadi malam aku dah capek banget, pengen cepat tidur.... zzzzz.....zzz....